Suara.com - Mendiagnosis bayi dan balita dengan asma memang cukup menyulitkan. Hal ini disebabkan oleh sulitnya untuk mengukur fungsi paru-paru pada kelompok usia ini.
Melansir dari Medicinenet, kelompok pediatri terkemuka menawarkan beberapa tips untuk orangtua yang mencurigai bayi atau balita mereka yang mungkin menderita asma atau memiliki gejala yang dapat menunjukkan kondisi kesehatan lain.
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), orangtua harus memperhatikan beberapa kondisi kesehatan anak. Beberapa kondisi yang perlu diperhatikan tersebut seperti mengi, batuk, bernapas dengan cepat ketika pilek, berada di dekat binatang, dan berada di tempat yang berdebu atau jika ada asap di udara.
Anda harus memberi tahu dokter anak Anda tentang batuk yang berlebihan, terutama batuk di malam hari atau batuk yang berkepanjangan setelah pilek bahkan napas anak tak berbunyi. Batuk bisa menjadi satu-satunya gejala asma pada beberapa orang.
Baca Juga: Dokter Ungkap Anak di Atas 4 Tahun Tak Wajib Tidur Siang, Apa Alasannya?
Kemudian perhatikan juga jika Anda memiliki anggota keluarga yang menderita asma, demam, eksim, bronkitis berulang atau masalah sinus.
Batuk yang sering tidak dapat dijelaskan atau batuk setiap hari pada bayi cukup menjadi alasan untuk membawa anak Anda ke dokter.
Terkadang cara termudah dan terbaik untuk mendiagnosis asma pada anak kecil adalah memberikan obat asma pada keluhan bayi. Jika membaik, maka kemungkinan bayi kena asma.
Menurut AAP, pengobatan untuk asma biasanya hanya membantu asma dan bukan kondisi lain. Sehingga jika pengobatan asma tak membantu, maka kemungkinan bayi memiliki kondisi kesehatan lain.
Baca Juga: Ibu, Begini Jaga Kesehatan Anak Saat Musim Pancaroba!