Polusi Memengaruhi Kesehatan Reproduksi, Terutama pada Pria!

Minggu, 21 Maret 2021 | 17:14 WIB
Polusi Memengaruhi Kesehatan Reproduksi, Terutama pada Pria!
Ilustrasi kesehatan organ reproduksi lelaki. (sumber: Medic Magic)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polusi memengaruhi kesehatan kita, termasuk kesehatan reproduksi kita. Sebuah studi dari badan kesehatan masyarakat nasional Prancis menemukan anak laki-laki yang menderita cacat testis sejak lahir umumnya tumbuh di daerah dengan polusi tinggi.

Dalam studi ini, anak-anak lahir di lingkungan pertambangan batu bara dan tempat produksi logam.

Untuk penelitian yang terbit pada Rabu (17/3/2021) di jurnal Human Reproduction ini, peneliti mengamati 89.382 anak laki-laki Prancis yang menderita kriptorkismus, cacat lahir genetik yang mana salah satu atau kedua testis tidak turun, dari skrotum.

Seringkali, kriptorkismus sembuh sendiri dalam enam bulan sejak bayi lahir. Tetapi anak-anak di studi ini, yang semuanya berusia di bawah 7 tahun, membutuhkan operasi karena kondisinya tidak hilang dengam sendirinya.

Baca Juga: Tangani Polusi, 210 Bibit Mangrove Ditanam di TWA Angke Kapuk

Ilustrasi pencemaran air, polusi air. [Shutterstock]
Ilustrasi polusi air. [Shutterstock]

Dari hasil pemetaan, peneliti menemukan anak laki-laki yang tinggal di daerah sangat tercemar dua kali lebih mungkin memiliki satu testis yang tidak turun. Mereka juga lima kali lebih mungkin memiliki dua testis yang tidak turun.

Ini bukan pertama kalinya peneliti mengamati faktor lingkungan memengaruhi potensi reproduksi manusia, dilansir Insider.

Ahli epidemiologi Shanna Swan melakukan studi bagaimana gaya hidup serta lingkungan mengancam hormon dan kemampuan reproduksi. Ia meneliti kandungan bahan kimia dalam debu, perekat dan plastik, seperti ftalat.

Swan menggunakan penelitiannya untuk menjelaskan bagaimana bahan kimia tersebut memengaruhi penurunan jumlah sperma, ukuran penis yang lebih kecil, dan rendahnya kemampuan reproduksi pada orang dewasa, anak-anak, serta bayi belum lahir.

Bahan kimia ini menganggu cara produksi hormon endokrin di dalam tubuh. Pada akhirnya, gangguan itu dapat menyebabkan obesitas, IQ lebih rendah, serta kelahiran prematur.

Baca Juga: Rupanya, Ini Pemicu Polusi Udara di China

Swan juga mendeteksi bahwa bahan kimia ini menurunkan produksi testosteron.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI