Hati-Hati, Mata Kedutan Bisa Jadi Tanda Gangguan Otak dan Sistem Saraf

Minggu, 21 Maret 2021 | 15:25 WIB
Hati-Hati, Mata Kedutan Bisa Jadi Tanda Gangguan Otak dan Sistem Saraf
Ilustrasi mata kedutan, mata berkedut. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Semua orang pasti pernah mengalami mata kedutan. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh ketegangan mata, mata kering, kelelahan, stres, alergi, merokok, asupan kafein atau tembakau.

Mata kedutan biasa berlangsung singkat, tapi ada pula yang terjadi selama beberapa hari hingga minggu. Padahal seharusnya mata kedutan tidak bertahan lebih dari beberapa minggu.

Jika Anda mengalami mata kedutan tak henti selama beberapa minggu, Anda harus konsultasi dengan ahli kacamata dan dokter umum.

Jika kedua kelopak mata tertutup sepenuhnya setiap kali terjadi kedutan mata, ini bisa menjadi kondisi yang disebut blepharospasm.

Baca Juga: Benarkah Virus Corona Inggris Picu Miokarditis pada Hewan Peliharaan?

"Blepharospasm adalah kedutan abnormal, yang membuat kelopak mata mengalami penutupan spasmodik. Kondisi ini disebabkan oleh kejang otot orbicularis oculi, otot yang biasanya membuat Anda berkedip," kata Dr Mary Lowth dikutip dari Express.

Ilustrasi mata kedutan. (Pixabay)
Ilustrasi mata kedutan. (Pixabay)

Selain itu, kondisi ini juga diduga disebabkan oleh fungsi ganglia basalis yang abnormal di otak. Ahli kacamata Sharon Copeland pun menambahkan kelopak mata yag berkedut bisa menjadi tanda peringatan dini dari gangguan otak dan sistem saraf tertentu, seperti:

  1. Penyakit parkinson
  2. Distonia serviks
  3. Dystonia
  4. Sklerosis ganda
  5. Sindrom Tourette
  6. Oromandibular dystonia dan facial dystonia

Mata keduta harus diperiksakan oleh ahli kesehatan, jika kondisi ini berlangsung selama beberapa minggu dan disertai dengan mata merah atau bengkak.

Anda juga disarankan untuk menemui dokter bila mengalami kedutan kronis hingga membuat Anda kesulitan membuka mata.

Sharon Copeland menambahkan bahwa setiap kedutan mata di wajah dan bagian lain dari tubuh harus segera diselidiki. Tanda peringatan lainnya adalah mata yang mulai terlihat lesu dan berkedut dalam waktu lama.

Baca Juga: Serumah dengan Anak-anak Justru Lindungi Diri dari Virus Corona, Kok Bisa?

Sharon Copeland pun memiliki beberapa rekomendasi untuk mengatasi mata kedutan dan menghilangkan sensasi tidak nyaman tersebut.

1. Alergi

Saat musim semi tiba, banyak orang mungkin mengalami iritasi mata karena serbuk sari yang terbang di udara. Sharon mengatakan alergi mata melepaskan histamin ke mata, yang menyebabkan pembengkakan, iritasi, gatal dan terkadang berkedut.

Namun, demam atau alergi serbuk sari bukan satu-satunya penyebab di balik mata sensitif. Kondisi ini bisa jadi karena produk pembersih baru di rezim Anda.

Tapi, menghindari penggunaan produk pembersih ini tidak cukup membantu mengatasi mata kedutan Anda.

2. Ketegangan mata dan mata kering

Kebanyakan orang mungkin telah menghabiskan banyak waktu untuk duduk di depan layar komputer atau laptop selama pandemi virus corona Covid-19.

Waktu penggunaan laptop atau komputer yang lama ini bisa membuat mata tegang. Sehingga menyebabkan mata terasa sakit, sensitif dan kering yang bisa menyebabkan mata berkedut.

Sharon merekomendasikan pijat mata lembut, berkedip selama waktu layar dan mengunjungi ahli kacamata untuk melihat kondisi mata Anda.

Selain itu, ia juga menyarankan penggunaan obat tetes mata untuk membantu mengembalikan kelembapan dengan memproduksi air mata buatan untuk menghentikan mata kedutan.

Jika ini terjadi secara berulang, sebaiknya bicarakan dengan ahli kacamata atau dokter umum Anda mengenai solusi jangka panjang untuk mata kering Anda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI