Suara.com - Pejabat kesehatan Amerika Serikat memperingatkan masyarakat untuk tidak mengonsumsi air alkali bermerek Real Water setelah lima anak asal Nevada menderita gagal hati.
Tak berapa lama kemudian, ada penambahan enam orang dari lingkungan rumah tangga yang sama, tiga dewasa dan tiga anak-anak. Mereka mengalami gejala yang tidak terlalu serius, seperti muntah, mual, dan kehilangan nafsu makan.
Sejauh ini, satu-satunya faktor umum penyebab terjadinya kasus ini adalah bahwa mereka telah meminum Real Water, lapor Live Science.
Minggu ini, BPOM AS (FDA) mengumumkan sedang menyelidiki sejumlah laporan adanya hepatitis non-virus, atau peradangan hati yang tidak disebabkan oleh infeksi virus, terkait konsumsi Real Water.
Baca Juga: Infeksi Ulang Corona Lebih Mungkin Terjadi pada Lansia daripada Usia Muda
Badan tersebut juga menyelidiki produsen minuman yang berada di Las Vegas itu.
Sementara itu, FDA memperingatkan konsumen, pengecer, dan restoran untuk tidak minum, memasak, menjual, atau menyajikan produk minuman ini.
Alasan hubungan antara Real Water dan kasus hepatitis tidak jelas, tetapi Distrik Kesehatan Nevada Selatan mencatat hepatitis non-virus dapat disebabkan oleh paparan racun, penyakit autoimun atau minum terlalu banyak alkohol.
Karena kasus ini, perusahaan Real Water meminta pengecer untuk menarik produknya dan mengembalikannya ke distributor.
"Setiap pelanggan yang telah membeli Real Water dari pengecer diminta untuk mengembalikan produk tersebut," ujar kata Brent Jones, presiden perusahaan Real Water.
Baca Juga: Studi: Lansia Lebih Mungkin Mengalami Infeksi Ulang Covid-19
Sebenarnya, minum air alkali umumnya dianggap aman, meski air dengan kadar alkali tinggi bisa membuat rasa air tidak enak.
Namun, mengonsumsi air dengan kadar basa tinggi (air alkali mengandung pH 8 atau 9) dalam darah dapat menyebabkan masalah pencernaan dan iritasi kulit. Sedangkan tubuh pandai menjaga pH mendekati netral, yakni sekitar 7,4.