Vaksin Nusantara Gunakan Sel Denritic, Apa Itu dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Jum'at, 19 Maret 2021 | 18:53 WIB
Vaksin Nusantara Gunakan Sel Denritic, Apa Itu dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Peneliti Vaksin Nusantara di RSUP Kariadi Semarang [Suara.com/Dafi Yusuf]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Munculnya vaksin Nusantara telah memicu perdebatan akademisi dan juga pakar. Salah satu yang dibahas adalah penggunaan sel dendritic. Apa itu?

Sejatinya, sel dendritic pada vaksin Nusantara telah lama digaungkan di dunia kesehatan pada tahun 1990, dalam rangka penelitian imunoterapi penyakit kanker dan penyakit ganas.

"Konteks penelitian vaksin Nusantara mengambil darah dari individu, terutama sel darah putih, kemudian dipaparkan dengan Antigen (Ag) spike S dari SARS-CoV-2, lalu diinkubasi selama 1 minggu," ungkap Tim Satgas Covid-19, PemKab Banyumas dr.Yudhi Wibowo, M.PH, dalam keterangan yang diterima Suara.com.

Ia mengungkap jika sel memori cukup mengenali Ag SARS-CoV-2, maka akan disuntikan kembali dengan waktu yang dibutuhkan selama 1 minggu per individu.

Baca Juga: Inovasi GeNose dan Vaksin Nusantara, Pakar Ingatkan Tetap Wajib Izin BPOM

Sementara vaksin Nusantara sedang dalam proses uji klinik fase 1, dan sudah terdaftar secara resmi di ClinicalTrials.gov dengan nomor registrasi NCT04685603, yang dimulai pada tanggal 7 Desember 2020.

Tanggal selesai penelitian diperkirakan 31 Januari 2022, dengan subyek penelitian 27 orang.

Karena itu, vaksin Nusantara masih perlu waktu panjang menuju uji klinis fase 2, fase 3, dan post marketing survey.

"Sangat dibutuhkan intervensi yang bersifat segera, dan tentunya bersifat general," paparnya.

Demikian, informasi mengenai vaksin Nusantara sebaiknya disikapi dengan bijaksana dan hati-hati, sampai seluruh proses ilmiah uji klinis dilalui sesuai prosedur.

Baca Juga: Kabar Vaksin Nusantara Bingungkan Rakyat, dr Tirta: Saya Dukung BPOM

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI