Ganti Smartphone Jadi Ponsel Jadul Bisa Tangkal Kecanduan Medsos?

Jum'at, 19 Maret 2021 | 16:43 WIB
Ganti Smartphone Jadi Ponsel Jadul Bisa Tangkal Kecanduan Medsos?
Ilustrasi media sosial (unsplash/@nate_dumlao)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Media sosial atau medsos seolah telah menjadi 'hidup kedua' bagi kebanyakan orang. Bahkan mungkin beberapa orang lebih aktif di dunia maya, dengan alasan pekerjaan atau apa pun, dibandingkan kehidupan nyata.

Hingga akhirnya keasyikan bermain medsos menyebabkan kecanduan dan merasa aktivitas seolah tak lengkap tanpa interaksi melalui internet.

Menyadari kecanduan tersebut, beberapa influencer bertekad puasa medsos dengan berhenti menggunakan smartphone dan berganti dengan ponsel zaman dulu alias jadul dengan penggunaan internet terbatas.

Kekinian, musisi Fiersa Besari membagikan pengalamannya diakun YouTube pribadi mengenai tujuh hari puasa medsos tersebut. Menurut pelantun lagu 'Dirgahayu' itu tidak sulit untuk melakukan puasa medsos dan mengganti smartphine dengan ponsel jadul.

Baca Juga: Heboh Konvoi Pengantar Jenazah Ketemu Pengawal Ambulans, Nyaris Ricuh

"Zaman dulu saya bisa hidup kok, pacaran cuma bisa SMS-an, kenapa sekarang enggak bisa? Harusnya bisa-bisa aja. Dan itu kejadian kalau saya lagi di hutan dan tidak ada sinyal, toh tidak ada masalah," kata Fiersa dikutio dari kanal YouTube-nya.

Cara tersebut dinilai psikiater memang efektif untuk mengatasi kecanduan bermedia sosial atau ketergantungan pada pemakaian smartphone.

"Itu yang dilakukan di Jepang. Jepang itu anak sekolahnya tidak boleh memegang HP Android, pakai HP yang jadul. Itu efektif. Jadi mereka misalnya pakai laptop kalau ada sekolah daring," kata psikiater anak dan remaja dr. Suzy Yusna Dewi, Sp.KJ., saat dihubungi suara.com, Kamis (18/3/2021).

Menurut dokter Suzy, remaja si Jepang juga banyak yang mengalami kecanduan medsos maupun game online. Tetapi, peran orangtua sebenarnya sangat penting dalam mencegah remaja mengalami kecanduan ponsel. Disiplin dan kontrol diri menjadi kunci dalam penggunaan smartphone.

"Harus punya batas, harus ada kontrol diri. Anak itu harus dilatih untuk mengontrol dirinya kemudian kasih tahu terus-menerus mana baik mana yang buruk. Kalau enggak mempan juga kasih aturan yang tegas masalah disimpan HP-nya harus begitu," kata Suzy.

Baca Juga: Aksi Nekat Pemotor Terobos Razia Masker, Petugas Nyaris Kena Seruduk

Ia menyampaikan bahwa pola asuh menjadi sangat penting dalam mencegah remaja agar tidak terlanjur kecanduan dan mempengaruhi perilakunya yang sudah bergantung pada ponsel. Sehingga sejak awal, anak harus diberi pemahaman mengenai dampak dari penggunaan smartphone secara berlebihan.

"Kalau sudah kecanduan itu harus dirawat," ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI