Ternyata Begini, Peran Otak Untuk Tidur di Malam Hari

Jum'at, 19 Maret 2021 | 16:35 WIB
Ternyata Begini, Peran Otak Untuk Tidur di Malam Hari
Ilustrasi tidur (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Otak sangat mempengaruhi perilaku manusia. Bahkan juga dalam aktivitas tidur. Spesialis neurologi dr. Manfaluthy Hakim, Sp.S(K)., mengatakan bahwa tidur merupakan suatu proses aktif yang diinisiasi oleh otak.

Ada perubahan yang dilakukan oleh otak sehingga akhirnya seseorang merasa ngantuk dan ingin tidur.

"Tidur itu terjadi karena dibangkitkan oleh beberapa bagian di otak yang kemudian diikuti dengan perubahan fisiologi di seluruh tubuh," kata dokter hakim dalam webinar 'Reguler Sleep, Healthy Future' yang dilaksanakan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jumat (19/3/2021).

Otak menginisiasi keinginan tidur dengan cara meningkatkan zat melatonin dalam tubuh, jelas dokter Hakim. Setelah melatonin meningkat, akan mulai terjadi proses yang melibatkan beberapa struktur di otak. Kemudian terjadi perubahan kesadaran dan perubahan dari semua fungsi organ tubuh.

Baca Juga: Bisa Bikin Tidur Nyenyak, Yuk Taruh 4 Tanaman Berikut di Kamar

Ilustrasi tidur. [Pexels]
Ilustrasi tidur. [Pexels]

"Termasuk denyut jantung jadi melambat, pernapasan jadi melambat, metabolisme jadi melambat. Perubahan itu semua diinisiasi oleh otak," ucapnya.

Tujuan inisiasi tidur itu terjadi agar tubuh memiliki waktu untuk melakukan regenerasi dan perbaikan sel-sel yang rusak. Hakim menyampaikan, ketika seseorang tidur maka banyak organ tubuh juga ikut beristirahat dengan cara menurunkan fungsi kerjanya. 

Manfaat lainnya, dengan tidur tubuh bisa memperbaiki sistem imun dan meningkatkan kekebalan tubuh. Tetapi jika seseorang mengalami gangguan tidur, baik secara kualitas maupun kuantitas, maka akan mengganggu ritme waktu tidur atau yang disebut juga sebagai ritme sirkadian.

Kalau ritme itu mengalami gangguan, maka akan terjadi berbagai macam-macam gangguan tidur. Akibat yang paling sering terjadi adalah rasa mengantuk di siang hari, adanya perubahan mood, dan menurunkan kesigapan dalam beraktivitas," ucapnya.

Jika gangguan ritme itu terus terjadi dalam waktu lama, dokter Hakim memperingatkan risiko terjadinya tekanan darah yang meningkat. Kemudian gangguan metabolisme yang berakibat terjadinya kegemukan, gangguan jantung, gangguan sistem imunitas dan banyak masalah kesehatan lainnya.

Baca Juga: Otak Masih Berkembang, Ini Alasan Gangguan Mental Banyak Dialami Remaja

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI