Ingin Anak Lahir Sehat, Ini Persiapan yang Mesti Dilakukan Orangtua

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Jum'at, 19 Maret 2021 | 15:10 WIB
Ingin Anak Lahir Sehat, Ini Persiapan yang Mesti Dilakukan Orangtua
Ilustrasi hamil. (unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Semua orang tua tentu ingin anak bisa lahir dengan sehat dan tidak mengalami kelainan. Namun, ada berbagai faktor yang kerap membuat anak lahir dengan keadaan tersebut, mulai dari asupan gizi orangtua hingga pola gaya hidup. 

Sebenarnya, hal itu bisa dicegah oleh para calon orangtua, bahkan sebelum menikah. Tapi sayangnya tidak banyak yang tahu cara mempersiapkan kehamilan agar anak yang lahir bisa sehat. 

Dalam webinar, Jumat, (19/3/2021), Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Siloam Hospitals Kebon Jeruk, dr Stephen V Mandang, Sp.OG, mengatakan, bahwa untuk persiapan bisa dilakukan jauh sebelum mengandung dan menikah. 

"Sebelum menikah sebaiknya memeriksakan diri ke dokter apakah dirinya dan pasangan memiliki problem medis atau riwayat medis di masalah keluarga. sehingga bisa dicegah sebelum menikah bahkan sebelum punya anak," ujar Stephen. 

Baca Juga: Studi: Olahraga selama Kehamilan Kurangi Risiko Penyakit Metabolik Anak

Ilustrasi bayi. (Unsplash/@irinamurza)
Ilustrasi bayi. (Unsplash/@irinamurza)

Ia melanjutkan bahwa usia juga mempengaruhi kondisi kandungan seorang ibu. Jika terlalu dini atau terlalu terlambat nantinya juga akan mempengaruhi kesehatan anak. 

"Saat menikah perlu mempersiapkan mental dan juga finansial sebaiknya merencanakan kehamilan jangan 35 tahun paling ideal 25 sampai 30 tahun perlu juga diperiksa penyakit seperti miom sehingga bisa ditangani, kalau terdeteksi kelainan genetik sebaiknya merencanakan melalui bayi tabung," kata Hamil. 

Saat hamil, lanjut Stephen, orangtua juga perlu mempersiapkan dari trimester pertama kehamilan. Ia mengatakan bahwa trimester pertama menjadi masa yang penting karena merupakan periode pembentukan organ besar seperti susunan saraf pusat jantung dan anggota gerak. 

"Kemudian di trimester pertama akan mengajarkan laboratorium untuk mengidentifikasi baik infeksi atau kekurangan anemia atau kekurangan darah supaya bisa ditangani dengan baik," kata Stephen. 

Lebih lanjut, Stephen juga menyarankan orangtua untuk menjalankan (Non Invasive Prenatal Testing) untuk mengetahui kelainan kromosom. Menurutnya metode ini jauh lebih aman dibanding yang sebelumnya dengan memasukkan jarum ke perut ibu. 

Baca Juga: Manfaat Diet Mediterania selama Kehamilan, Turunkan Risiko Anak Obesitas

"Lalu juga mengedukasi pasien agar makan sehat dan fresh dan jangan olahan dan hindari makanan mentah dan hindari makanan setengah matang atau daging," kata dia. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI