Studi: Perawatan Plasma Darah Tak Berefek pada Pasien Covid-19 di RS

Jum'at, 19 Maret 2021 | 14:21 WIB
Studi: Perawatan Plasma Darah Tak Berefek pada Pasien Covid-19 di RS
Ilustrasi pasien (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penggunaan plasma darah dari mantan pasien Covid-19 memang sudah menjadi salah satu perawatan untuk pasien Covid-19. Sayangnya, penemuan baru menunjukkan bahwa pera perawatan dengan plasma ini tidak efektif bagi pasien yang dirawat di rumah sakit.

Melansir dari Independent, temuan ini didasarkan pada uji klinis yang melibatkan 11.500 pasien NHS Inggris. Hasil ini membuat otoritas kesehatan Inggrs tak lagi menyarankan plasma darah sebagai perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit.

Sebelumnya plasma yang diambil dari mantan pasien Covid-19 diperkirakan akan memiliki antibodi terhadap virus Covid-19. Hal ini yang kemudian akan membantu Anda melawan infeksi pada pasien lain.

“Sejumlah besar pasien di seluruh dunia telah menerima plasma penyembuhan dengan harapan dapat meningkatkan hasil klinis mereka," kata Profesor Martin Landray, Universitas Oxford dan kepala peneliti bersama untuk penelitian tersebut.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Meroket, 16 Kota di Prancis kembali Terapkan Lockdown

"Untuk pasien yang dirawat di rumah sakit, sekarang jelas bahwa harapan itu tidak diwujudkan menjadi kenyataan. Inilah alasan kami melakukan uji coba secara acak untuk mengetahui hasilnya," imbuhnya.

Dalam temuan terbarunya, antara 28 Mei hingga 15 Januari, 11.500 pasien secara acak dialokasikan ke dua kelompok. Satu kelompok menerima plasma penyembuhan dan yang lainnya mendapatkan perawatan standar.

Ilustrasi Virus Corona. [Shutterstock]
Ilustrasi Virus Corona. [Shutterstock]

Ditemukan tidak ada perbedaan signifikan dalam mortalitas 28 hari antara kedua kelompok dengan 24 persen pasien meninggal dalam 28 hari.

Penggunaan plasma juga tidak berdampak pada proporsi pasien yang dipulangkan dari rumah sakit dalam 28 hari juga tidak berdampak pada pencegahan pasien yang membutuhkan ventilator.

Dengan temuan ini, NHS mengimbau agar para dokter mengetahui temuan ini dan tak lagi memberikan perawatan berbasis plasma. Peringatan ke rumah sakit dikirimkan oleh NHS sejak Rabu (17/3/2021).

Baca Juga: Pemerintah Perluas PPKM Mikro Jadi 15 Daerah hingga 5 April 2021

Uji coba ini berasal dari uji coba RECOVERY. Sebuah uji klinis terbesar di dunia untuk pengobatan Covid-19 di Inggris. RECOVERY kini telah berkembang secara internasional di mana Indonesia dan Nepal sebagai salah satu negara pertama yang bergabung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI