Suara.com - WHO mengungkap asal usul virus Corona menjadi berita kesehatan paling banyak dibaca hari ini, Kamis (18/3/2021).
Ada juga fenomena sabu untuk ngaji semalaman hingga gejala kanker usus yang wajib diwaspadai.
Simak rangkuman berita kesehatan menarik lainnya dari Suara.com, berikut ini.
1. WHO Akhirnya Ungkap Asal Mula Virus Corona, Ternyata Dari Sini
Baca Juga: Studi: Lansia Lebih Mungkin Mengalami Infeksi Ulang Covid-19
Setelah penyelidikan selama berbulan-bulan, akhirnya Organisasi Kesehatan Dunia menemukan bahwa peternakan satwa liar di China kemungkinan besar menjadi sumber virus SARS CoV 2, yang mengawali pandemi Covid-19.
Peternakan satwa liar ini, banyak berdiri di sekitar provinsi Yunnan, China Selatan, dan kemungkinan terbesarnya peternakan ini memasok hewan liar tersebut ke pedagang di Pasar Grosir Makanan Laut Huanan Wuhan.
2. Ustaz Nyabu agar Kuat Ngaji Semalaman, Benarkah Sabu Tingkatkan Stamina?
Seorang Ustaz asal Jember Jawa Timur ditangkap polisi karena diduga mengonsumsi narkoba jenis sabu.
Baca Juga: Studi Israel: Ibu Hamil yang Divaksin Pfizer Menurunkan Antibodi ke Janin
Menurut keterangan polisi, Ustaz bernama Arif Kelana itu mengonsumsi sabu atau nyabu dengan alasan agar kuat ngaji dan salawatan semalaman.
3. Gejala Kanker Usus, Waspadai Ukuran Feses Lebih Besar saat BAB
Kanker usus adalah istilah umum kanker usus besar, yang merupakan bagian dari sistem pencernaan. Kondisi ini juga biasanya mengganggu kebiasaan buang air besar, tergantung pada letak kanker.
Perubahan kebiasaan buang air besar ini sering kali merupakan tanda peringatan pertama kanker usus. Sayangnya, orang sering kali tidak menyadari kondisi ini karena gejalanya yang tidak jelas dan tidak meninggalkan rasa sakit.
4. Jika Sudah Divaksin Penuh, Amankah untuk Traveling? Berikut Kata CDC
Pedoman baru yang dirilis pada 8 Maret 2021 oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), orang yang divaksinasi penuh dapat bergaul dengan orang lain yang divaksinasi lengkap di dalam ruangan dalam jarak enam kaki dan tanpa masker.
CDC juga menyatakan bahwa Anda bisa memeluk teman Anda yang baru memiliki satu suntikan vaksin. Terutama selama mereka tidak berisiko tinggi terkena penyakit parah.
5. Bukan Vaksin AstraZeneca, Pil KB Lebih Berisiko Picu Penggumpalan Darah
Beberapa negara telah menangguhkan penggunakan vaksin AstraZeneca karena dituding menyebabkan penggumpalan darah pada sejumlah orang.
Tapi, risiko terjadinya penggumpalan setelah suntik vaksin AstraZeneca hanya 0,00021 persen, lebih rendah daripada risiko setelah minum pil KB.