WHO Rekomendasikan Vaksin Johnson & Johnson untuk Varian Baru Virus Corona

Kamis, 18 Maret 2021 | 14:59 WIB
WHO Rekomendasikan Vaksin Johnson & Johnson untuk Varian Baru Virus Corona
Vaksin COvid-19 Johnson & Johnson. [Justin Tallis/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penasihat ahli vaksin Organsisi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan vaksin Johnson & Johnson untuk digunakan di negara-negara dengan varian baru virus corona. Hal ini dinyatakan oleh pihak WHO pada hari Rabu (17/3/2021).

Melansir dari Medical Xpress, setelah pertemuan dengan Kelompok Penasihat Strategis Ahli (SAGE), WHO mengeluarkan rekomendasinya tentang bagaimana vaksin harus digunakan.

Membandingkan uji coba massal vaksin di berbagai negara, SAGE mengatakan bahwa meskipun varian Afrika Selatan dominan di negara itu, vaksin masih menunjukkan kemanjuran. Hal yang sama juga terjadi di Brasil di mana mereka memiliki varian virus corona tersediri.

"Kami memiliki vaksin yang terbukti aman dan menunjukkan kemanjuran yang direkomendasikan untuk digunakan pada orang di atas usia 18 tahun, tanpa batas usia atas," kata ketua SAGE Alejandro Cravioto kepada wartawan.

Baca Juga: Ajukan Sidang Virtual saat Jadi Saksi Kasus Video Syur, Ini Alasan Gisel

Vaksin buatan johnson and johnson (VOA Indonesia)
Vaksin buatan johnson and johnson (VOA Indonesia)

"Di negara-negara dengan penyebaran varian baru yang tinggi, kami menyarankan Anda untuk menggunakannya (vaksin J&J)," imbuhnya. 

Secara keseluruhan, satu dosis vaksin memiliki kemanjuran 66,9 persen melawan infeksi simptomatik, 76,7 persen kemanjuran melawan penyakit Covid-19 yang parah setelah 14 hari yang naik menjadi 85,4 persen setelah hari ke-28.

"Kemanjuran vaksin terhadap rawat inap adalah 93,1 persen. Kemanjuran vaksin dipertahankan di semua jenis kelamin, usia dan etnis," kata para ahli.

SAGE mengatakan bahwa seperti suntikan Covid-19 lainnya, vaksin J&J harus disuntikkan di bawah pengawasan perawatan kesehatan. Vaksin ini kini menjadi satu-satunya vasin satu dosis yang telah disahkan oleh WHO. 

Baca Juga: KPK Geledah SKPD Bandung Barat Berkait Dugaan Korupsi Bansos Covid-19

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI