Suara.com - Tim bulutangkis Indonesia dipaksa mundur dari pertandingan All England 2021 yang baru berjalan satu hari, kemarin, Rabu 17 Maret 2021. Organisasi Bulutangkis Dunia (BWF) menyebut bahwa salah satu penumpang di pesawat yang ditumpangi tim Merah Putih dari Istanbul ke Birmingham pada Sabtu (13/3/2021), ada yang dinyatakan positif Covid-19. Dan regulasi pemerintah Inggris mengatakan jika berada pada satu pesawat yang sama dengan orang positif Covid-19, maka diharuskan menjalani isolasi mandiri.
Tentu saja kabar ini sangat mengejutkan seluruh tim Merah Putih. Terlebih, seluruh tim sebenarnya telah menjalani tes swab Covid-19 setibanya di London pada Sabtu (13/3) dan dinyatakan negatif. Tetapi kemudian ada laporan penumpang yang satu pesawat dengan rombongan Indonesia diketahui positif Covid-19.
"Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) dan Badminton Inggris dapat mengonfirmasi bahwa sejumlah pemain dan anggota tim dari Indonesia telah dihubungi oleh layanan Tes dan Penelusuran National Health Service (NHS) Pemerintah Inggris dan diharuskan untuk mengisolasi diri dengan segera," demikian pernyataan BWF di situs resminya, Kamis (18/3).
Kendaraan umum memang termasuk area rentan terjadinya penularan virus corona. Terlebih, karakteristik virus corona yang bisa menyebar melalui droplet di udara.
Baca Juga: Tips Aman Makan di Restoran Agar Terhindar dari Penularan Covid-19
Studi dari Global Centre for Clean Air Research dan Queensland University menyebutkan bahwa ada kemungkinan Covid-19 bisa bertahan di udara lebih lama jika berada di dalam ruangan, terutama ruangan yang memiliki ventilasi terbatas, seperti kabin pesawat.
Meski demikian, ada perbedaan antara kabin pesawat dan ruang tertutup lainnya. Dikutip dari Hello Sehat, kabin pesawat memiliki penyaringan dan sirkulasi udara yang bekerja dengan baik. Hal itu memperkecil risiko penularan Covid-19 di dalam kabin pesawat.
“Sebagian besar virus dan kuman lain tidak menyebar dengan mudah di dalam kabin pesawat karena udara bersirkulasi dan disaring dengan baik,” pernyataan dari laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC).
CDC telah menyatakan bahwa kunci dari mengurangi risiko penularan Covid-19 saat bepergian adalah dengan memastikan jarak aman di dalam pesawat. Hanya saja, studi lain juga menyebutkan bahwa duduk dengan jarak satu atau dua kursi dari penumpang yang telah terinfeksi, risiko tertular masih sebesar 80 persen.
Sedangkan penumpang lain yang berjarak lebih jauh lagi memiliki risiko tertular yang lebih kecil. Selain itu, semakin lama waktu tempuh pesawat, maka risiko penularan Covid-19 di pesawat juga semakin besar.
Baca Juga: Pakai Masker dan Face Shield Turunkan Risiko Penularan Covid-19 di Salon
Tim bulutangkis Indonesia diketahui satu pesawat dengan penumpang positif Covid-19 di penerbangan dari Istanbul - Birmingham, yang memakan waktu sekitar 4 jam penerbangan di udara.