Anak Enggan Berbagi dengan Orang Lain? Ini Saran Psikolog

Kamis, 18 Maret 2021 | 14:05 WIB
Anak Enggan Berbagi dengan Orang Lain? Ini Saran Psikolog
Anak Enggan Berbagi dengan Orang Lain. (Elements Envanto)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Orangtua mana pun tentu ingin anaknya menerapkan perilaku baik terhadap orang lain. Paling sederhana dengan rela berbagi benda yang dimilikinya.

Namun, tidak setiap anak dapat langsung mengerti konsep berbagi. Psikolog Anak Fathya Artha menjelaskan bahwa konsep berbagi umumnya baru dimengerti oleh anak-anak sejak usia 4 tahun ke atas. 

"Jadi di bawah 4 tahun anak-anak belum bisa berbagi adalah hal yang wajar. Karena buat mereka konsep untuk memberikan suatu barang itu masih sulit dipahami. Sehingga biasanya baru mulai secara sadar bisa benar-benar berbagi terjadi ketika usia 4 tahun keatas," jelas Fathya dalam webinar Bebelac, Kamis (25/3/2021).

Namun begitu, bukan berarti anak di bawah usia 4 tahun tidak bisa diajarkan kebaikan dan konsep berbagi. Menurut Fathya, sebaiknya anak diberikan pemahaman dahulu bahwa ketika bermain kemungkinan akan ada anak lain yang mungkin merebut mainannya atau ia tidak bisa menguasai suatu barang seorang diri.

Baca Juga: Kekerasan Dalam Rumah Tangga di Kota Bogor Meningkat Selama Pandemi

Ilustrasi anak marah. (Pexels/RODNAE Productions)
Ilustrasi anak marah. (Pexels/RODNAE Productions)

"Supaya anak-anak tidak ketinggian ekspektasinya. Karena sering kejadiannya adalah orang tua merasa anaknya egois, padahal berusia 2 tahun, karena rebutan barang. Buat anak usia di bawah 4 tahun itu masih wajar terjadi, yang bisa kita lakukan membangun bahwa sharing adalah sesuatu yang enggak apa-apa," paparnya.

Selain itu, anak juga perlu diberi pemahaman bahwa dirinya tidak akan kekurangan atau kehilangan sesuatu ketika berbagi dengan orang lain. Tetapi dijelaskan bahwa dengan berbagi kemungkinan anak bisa bermain lebih seru atau kesempatan mencoba hal yang baru.

"Karena ketakutannya anak-anak adalah dengan dia memberikan, jadi enggak punya. Itu yang perlu dipahami

Ketika anak belum siap untuk berbagi, orangtua juga tidak dianjurkan untuk terlalu memaksanya, terang Fathya. Sebab yang terjadi anak bisa merasa kecewa dan tidak nyaman. Membangun konsep berbagi dan kebaikan tersebut diperlukan kebiasaan yang terus diulang.

Oleh sebab itu, Fathya menyarankan, setiap anak akan bermain dengan temannya harus selalu diingatkan untuk mau berbagi mainan bersama.

Baca Juga: Catat! Ragam Penyakit yang Rentan Menyerang Anak di Musim Pancaroba

"Walaupun mungkin dia belum terlalu mengerti konsep sama-sama seperti apa, tapi dia bisa tahu untuk expect sesuatu. Walaupun nanti ujung-ujungnya nangis, nanti akan kebiasaan, habbit yang dibangun. Jadi lama-lama dia akan siap untuk berbagi dengan teman-temannya," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI