1 dari 3 Balita Kekurangan Zat Besi, Pastikan Si Kecil Bukan Salah Satunya

Vania Rossa Suara.Com
Rabu, 17 Maret 2021 | 18:35 WIB
1 dari 3 Balita Kekurangan Zat Besi, Pastikan Si Kecil Bukan Salah Satunya
Ilustrasi balita kekurangan zat besi (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Zat besi merupakan salah satu nutrisi penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Namun berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, 1 dari 3 balita di Indonesia memiliki risiko kekurangan zat besi. Apakah balita Anda adalah salah satunya?

Zat besi merupakan salah satu nutrisi yang berperan penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Fungsi utamanya adalah membantu tubuh memproduksi sel darah merah untuk mengangkut atau mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh.

Dalam webinar yang diadakan Sarihusada beberapa waktu lalu, President of Indonesian Nutrition Association (INA), yang adalah seorang Dokter Spesialis Gizi Klinis, Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS, SpGK, menyebut bahwa kekurangan zat besi pada tahap awal seringkali tidak menimbulkan gejala, sehingga orangtua tidak menyadarinya.

Dalam jangka pendek, kekurangan zat besi dapat menyebabkan perkembangan otak terhambat, risiko diare dan ISPA (infeksi saluran pernapasan atas) meningkat, perkembangan motorik dan koordinasi terganggu, serta gangguan pola tidur pada anak.

"Kekurangan zat besi tidak langsung menyebabkan anemia. Itu sebabnya seringkali tidak disadari. Tapi, jika diperiksa di laboratorium, sel darah merah akan tampak kecil dan pucat," kata Dr. Luciana.

Dan jika kekurangan zat besi ini dibiarkan, menurut Dr. Luciana, dalam jangka panjang akan menyebabkan penurunan pada fungsi kognitif dan performa edukasi, imunitas, kapasitas kerja, serta keterbatasan aktivitas fisik.

Nah, untuk memastikan balita Anda tidak termasuk dalam 1 dari 3 balita yang kekurangan zat besi, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan zat besi anak. Ini dia:

1. Konsumsi makanan yang tinggi zat besi

Makanan mengandung tinggi zat besi. (Shutterstock)
Makanan mengandung tinggi zat besi. (Shutterstock)

Ada begitu banyak makanan yang secara alami mengandung zat besi, misalnya daging merah; hati ayam atau sapi; ikan tuna; kacang-kacangan seperti kacang kedelai dan kecang merah; sayuran hijau seperti bayam dan kangkung; tahu; telur; dan susu sapi.

Baca Juga: Anak Indonesia Kurang Zat Besi, Generasi Emas Bisa Jadi Cuma Mimpi

2. Cukupi kebutuhan vitamin C
Mengutip laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), konsumsi vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi dari serealia dan sayuran sebanyak 2 kali lipat, sehingga lebih banyak zat besi yang dapat diserap oleh saluran cerna.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI