Suara.com - Hidup di masa pandemi Covid-19 memang tidak mudah. Melakukan kegiatan senormal keluar rumah saja, dapat berisiko tertular infeksi Covid-19. Di sisi lain, bekerja dari rumah atau work form home juga bukan tanpa ancaman masalah kesehatan.
Dikatakan Manager Medical Underwriter Sequis, dr. Fridolin Seto Pandu, kurang gerak saat di rumah aja dapat memicu berat badan bertambah dan penumpukkan lemak di perut yang menyebabkan dislipidemia.
"Mereka yang bekerja dari rumah kebanyakan menjadi kurang bergerak, sehingga tidak disadari berat tubuh tidak hanya bertambah, juga berisiko terkena dislipidemia dan penyakit-penyakit lainnya akibat kolesterol," ujar Dokter Pandu berdasarkan siaran pers yang diterima Suara.com, Rabu (17/3/2021).
Mengutip Hello Sehat, disiplidemia adalah kondisi yang terjadi ketika kadar lipid (lemak) dalam darah terlalu tinggi atau terlalu rendah. Lipid, bersama dengan protein dan karbohidrat, merupakan komponen penting yang terdapat di dalam sel-sel tubuh.
Baca Juga: Tua, Bukan Syarat Terkena Kolesterol. Kenali 8 Tanda Ini Sejak Dini!
Lipid adalah zat lemak yang terdiri dari kolesterol dan trigliserida. Komponen-komponen ini tersimpan di dalam tubuh dan berperan sebagai sumber tenaga untuk tubuh.
Pada umumnya, penderita tidak merasakan gejala apapun. Biasanya penderita baru mengetahui adanya penyakit ini saat sedang melakukan pemeriksaan kesehatan atau medical check up (MCU).
Namun, apabila tidak segera ditangani, penyakit ini dapat menimbulkan masalah kesehatan lain seperti penyakit arteri koroner dan penyakit arteri perifer. Keduanya dapat mengakibatkan beberapa komplikasi, seperti serangan jantung dan stroke.
Beberapa tanda-tanda dan gejala yang mungkin Anda rasakan ketika mengalami dislipidemia adalah:
- Kaki sakit, terutama saat berdiri atau berjalan
- Nyeri dada
- Dada tertekan dan terasa sesak
- Kesulitan benapas
- Sakit di leher, rahang, pundak, dan punggung
- Gangguan pencernaan
- Kepala pusing
- Papiltasi jantung
- Keringat dingin
- Mual dan muntah
- Pembengkakan di area kaki, perut, dan leher
- Pingsan
Sehingga solusi terbaik agar dislipidemia tidak terjadi saat WFH. Maka segeralah perbaiki gaya hidup Anda, dan menjalani pola hidup sehat.
Baca Juga: Takut PHK Gegara Pandemi Covid-19 Bikin Kasus Kecemasan Naik
"Kita perlu peduli pada kesehatan dengan menjalankan gaya hidup sehat dan mengobati penyakit. Apalagi, jika Anda termasuk yang berisiko," saran Dokter Pandu.
Gaya hidup sehat yang dimaksud antara lain menghindari makanan yang mengandung kolesterol tinggi seperti fast food, makanan yang digoreng, daging olahan, seperti sosis serta chicken nugget, seafood, jeroan, susu full cream, dan makanan-makanan yang bersantan, tidak merokok dan kurangi alkohol.
Sebaiknya juga rutin melakukan aktivitas fisik dan berolahraga serta cukup istirahat. Sedangkan pengobatan dilakukan sebagai respon dari hasil medical check-up untuk meminimalkan potensi penyebaran penyakit hingga upaya agar dapat normal kembali.