Suara.com - Beberapa negara telah menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca untuk virus corona Covid-19, karena berkaitan dengan pembekuan darah.
Kini, Swedia juga mengikuti beberapa negara yang berkembang pesat untuk menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca untuk virus corona Covid-19.
Swedia berencana menghentikan penggunaan vaksin Covid-19 ini sementara waktu sampai regulator Eropa menyelesaikan penyelidikan atas laporan pembekuan darah dan pendarahan pada sejumlah kecil individu.
Tapi, Badan Kesehatan Swedia mengatakan kalau tidak ada laporan pembekuan darah yang terjadi di wilayahnya. Tapi, mereka hendak menunggu hasil penyelidikan Badan Obat-obatan Eropa (EMA) untuk menentukan hubungan kasual antara koagulasi dan vaksin Covid-19.
Baca Juga: 5 Varian Baru Virus Corona dari B.1.1.7 hingga N439K
EMA mengatakan pihaknya berencana untuk mengadakan komite keamanan untuk mencari kesimpulan tentang data tersebut dan mengambil tindakan yang diperlukan.
Selain Swedia, Jerman, Prancis, Italia, dan Spanyol termasuk di antara negara-negara yang menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca beberapa hari lalu.
"Keputusan itu adalah tindakan pencegahan," kata kepala ahli epidemiologi Swedia, Anders Tegnell dikutip dari Fox News.
Di samping itu, perusahaan AstraZeneca berusaha untuk mempertahankan vaksin buatannya pada awal pekan ini.
Pihaknya terpaku pada tinjauan lebih dari 17 juta vaksinasi di UE dan Inggris yang tidak menunjukkan adanya peningkatan risiko emboli paru, trombosis vena dalam (DVT) atau trombositopenia.
Baca Juga: Hindari Penyakit Jantung dengan Rutin Konsumsi Wortel
Bahkan tinjauan mengenai vaksin Covid-19 ini juga mengamati kelompok usia, jenis kelamin, kelompok atau negara tertentu. Perusahaan mencatat 15 peristiwa trombosis vena dalam dan 22 peristiwa emboli paru di antara orang yang vaksin pada 8 Maret 2021.
AstraZeneca mengatakan angka tersebut tidak melebihi koagulasi yang terjadi secara alami pada populasi umum, yang juga digaungkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia dan EMA.
Meskipun banyak negara yang bergerak cepat untuk menghentikan suntikan vaksin AstraZeneca, EMA menyatakan bahwa manfaat vaksin lebih besar daripada risiko efek sampingnya.