Mayoritas Negara Uni Eropa Menangguhkan Vaksinasi AstraZeneca

Selasa, 16 Maret 2021 | 15:12 WIB
Mayoritas Negara Uni Eropa Menangguhkan Vaksinasi AstraZeneca
Vaksin Covid-19 AstraZeneca. [Phil Noble/Pool/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah negara Eropa termasuk Jerman, Prancis, Italia, dan Spanyol telah menangguhkan penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca pada Senin (14/3/2021). Penangguhan tersebut terkait dengan laporan pembekuan darah berbahaya di beberapa penerima.

Melansir dari Medical Xpress, penangguhan sementara ini tetap dilakukan meskipun perusahaan dan regulator internasional mengatakan tidak ada bukti hubungan antara pembekuan darah dan vaksinasi.

Menteri Kesehatan Jerman mengatakan keputusan untuk menangguhkan suntikan AstraZeneca diambil atas saran regulator vaksin negara tersebut, Institut Paul Ehrlich. "Keputusan hari ini adalah tindakan pencegahan murni," kata Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn.

Presiden Prancis Emmanuel Macron juga mengatakan negaranya akan menangguhkan vaksin AstraZeneca. Regulator obat Italia juga mengumumkan larangan sementara, seperti halnya Spanyol, Portugal, dan Slovenia.

Baca Juga: Meski Ditunda, Kemenkes: Vaksin Covid-19 AstraZeneca Tetap Digunakan

Negara lain yang telah mengambil tindakan serupa selama beberapa hari terakhir termasuk Denmark, Irlandia, Thailand, Belanda, Norwegia, Islandia, Kongo, dan Bulgaria.

AstraZeneca mengatakan ada 37 laporan pembekuan darah dari lebih dari 17 juta orang yang divaksinasi di 27 negara Uni Eropa dan Inggris. Produsen obat tersebut mengatakan tidak ada bukti bahwa vaksin tersebut meningkatkan risiko penggumpalan.

Vaksin Covid-19 AstraZeneca. [Phil Noble/Pool/AFP]
Vaksin Covid-19 AstraZeneca. [Phil Noble/Pool/AFP]

Faktanya, insiden pembekuan jauh lebih rendah daripada yang diperkirakan terjadi secara alami pada populasi umum. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Obat Eropa Uni Eropa juga mengatakan bahwa data tersebut tidak menunjukkan bahwa vaksin menyebabkan pembekuan darah.

"Ribuan orang mengembangkan pembekuan darah setiap tahun di Uni Eropa karena alasan yang berbeda," kata Badan Obat Eropa.

"Insiden pada orang yang divaksinasi tampaknya tidak lebih tinggi daripada yang terlihat pada populasi umum," imbuhnya.

Baca Juga: WHO Tinjau Keamanan Vaksin Covid-19 AstraZeneca, Hasilnya?

Badan tersebut mengatakan bahwa sementara penyelidikan sedang berlangsung, manfaat vaksin AstraZeneca dalam mencegah Covid-19 dengan risiko rawat inap dan kematian lebih besar daripada risiko efek samping.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI