AstraZeneca Ditangguhkan di Banyak Negara, Ketua Satgas IDI Angkat Bicara

Selasa, 16 Maret 2021 | 13:59 WIB
AstraZeneca Ditangguhkan di Banyak Negara, Ketua Satgas IDI Angkat Bicara
Vaksin Covid-19 AstraZeneca. [Phil Noble/Pool/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beberapa negara di Uni Eropa telah menangguhkan sementara vaksinasi Covid-19 yang melibatkan vaksin AstraZeneca. Hal ini yang kemudian membuat masyarakat khawatir karena Indonesia telah menerima 1,1 juta dosis vaksin tersebut atas bantuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam program Covax.

Sebelumnya dilaporkan bahwa di beberapa negara Eropa muncul kejadian pembekuan darah hingga kematian usai vaksinasi dengan AstraZeneca. Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Profesor Zubairi Djoebran memberi tanggapan soal penangguhan vaksin AstraZeneca.

"Yang terang, WHO telah menyatakan bahwa tidak ada hubungan sebab akibat antara vaksin AstraZeneca dan pembekuan darah. Mereka saat ini sedang meninjau data-datanya. Kita tunggu saja bagaimana nanti perkembangannya," catat Zubairi melalui akun Twitternya pada Senin (15/3/2021).

Menurutnya, masyarakat perlu memahami bahwa penangguhan vaksin AstraZeneca di beberapa negara diakibatkan karena negara-negara tersebut masih meneliti data-data kematian yang terjadi usai vaksinasi, bukan menolak vaksin.

Baca Juga: Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Hentikan Vaksin AstraZeneca

"Tidak ada pengaruhnya juga di Indonesia. Karena vaksin ini sudah melalui uji klinis yang baik. Bisa dilihat studinya," imbuhnya.

AstraZeneca. [Paul Ellis/AFP]
AstraZeneca. [Paul Ellis/AFP]

Ia juga menegaskan bahwa keputusan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberi izin ke AstraZeneca adalah langkah yang baik dan tidak terburu-buru.

"Semua uji klinis AstraZeneca terbukti aman. Juga laporan interimnya. BPOM, yang saya tahu, memperhatikan data-data itu, baru mengeluarkan izin darurat. Jadi, tidak benar kalau buru-buru," tulis Zubairi.

Profesor Zubairi juga mengimbau agar masyarakat tak perlu ragu atau takut. Sebab pembekuan darah di Eropa memang sering terjadi, bahkan sebelum ada vaksin.

"Beberapa negara Eropa juga menyatakan begitu (soal pembekuan darah)," tutupnya.

Baca Juga: Ditolak Banyak Negara, Arab Saudi: Vaksin Covid-19 AstraZeneca Aman

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI