Suara.com - Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, MMB mengatakan orang dengan hipospadia berat seperti yang dialami mantan anggota Timnas Voli Putri Aprilia Manganang memang sulit terdeteksi.
Hal ini karena bentuk kelamin bayi lelaki yang lahir dengan hipospadia cenderung seperti perempuan. Itulah mengapa kata Profesor Ari, penting bagi orangtua untuk memerhatikan anak perempuannya mengenai pola menstruasi.
"Oleh karena itu ketika seseorang perempuan sudah berumur 15 tahun dan tidak menstruasi mestinya ditelusuri lebih lanjut apa yang terjadi," ujar Profesor Ari dalam keterangannya kepada Suara.com, Senin (15/3/2021).
Ini juga, lanjut Profesor Ari, mengapa ia yang berpraktik sebagai dokter spesialis penyakit dalam selalu menanyakan perihal kelancaran siklus menstruasi setiap pasien perempuannya.
Baca Juga: Anak MTs Boyolali Ganti Kelamin, dari Aminah ke Amin Wahyu
"Karena kadang kala masalah menstruasi ini berhubungan dengan masalah penyakit dalam," terang Profesor Ari.
Saat mendapati pasien yang mengalami periode menstruasi tidak lancar maka akan disarankan menjalani konsultasi dengan dokter spesialis obstetri ginekologi (obgyn) dan kandungan.
"Dokter spesialis obstetri ginekologi tentu akan melakukan pemeriksaan awal dengan melihat langsung alat kelamin luar dan juga pemeriksaan alat kelamin dalam dengan pemeriksaan USG apakah ada rahim atau indung telur," terangnya.
Dari dokter spesialis kandungan inilah, biasanya kondisi kelainan seperti hipospadia ini akan terdeteksi jika penderitanya sudah terlanjur beranjak remaja, bahkan dewasa.
"Untuk kepastian, dokter juga bisa mengirim pasien ke laboratorium untuk pemeriksaan kromosom mengenai apakah memang pasien tersebut mempunyai kromosom XX untuk wanita, atau XY untuk pria. Pada pemeriksaan kromosom bisa juga ditemukan berbagai variasi kelainan. " papar Profesor Ari.
Baca Juga: Alasan Wanita Menstruasi Galak?
Kasus Aprilia memang harus menjadi pengalaman berharga buat kita semua terutama untuk kalangan medis agar kondisi ini bisa terdeteksi dari awal," pungkasnya.