Suara.com - Mutasi virus Covid-19 baru, N439K sudah ditemukan lebih dari 30 negara. Masyarakat diimbau waspada terhadap hadirnya varian baru virus covid-19, N439K. Bahkan varian baru ini disebut lebih ‘pintar’ dibanding varian Covid-19 lainnya termasuk SARS-Cov-2.
Himbauan ini berdasarkan pernyataan resmi Ikatan Dokter Indonesia (IDI). “Pemerintah belum lama ini mengumumkan varian B. 1, 1.7 dan terbaru dunia telah terdapat varian baru yang ditemukan di Inggris, yakni N439K,” ujar Daeng M Faqih, Ketua IDI pada Rabu (10/3) lalu.
Kenali lebih lanjut mengenai varian baru Covid-19, N439K melalui ulasan berikut ini.
1. Apa itu N439K?
Baca Juga: Pecah Rekor, Kematian karena Covid-19 di Brasil Tembus 2.200 Dalam Sehari
Dilansir dari Eurekalert, N439K ini merupakan mutasi terbaru yang terjadi pada protein spike Covid-19. Penyebarannya mirip dengan virus liar dan mampu mengikat reseptor enzim 2 (ACE2), pengubah angiotensin pada manusia menjadi lebih kuat.
2. Skotlandia, Lokasi Mutasi N439K Pertama Kali Terdeteksi
Skotlandia menjadi negara pertama yang terdeteksi mutasi N439K pada Maret 2020 lalu. Sejak saat itu, garis keturunan kedua (B. 1.258) muncul secara independen di negara Eropa lainnya. Sehingga varian baru ini telah terdeteksi lebih dari 30 negara di seluruh dunia pada Januari 2021.
3. Kebal Terhadap Antibodi
Penelitian dalam jurnal Cell pada 25 Januari 2021, menunjukkan mutasi ini memberikan resistensi terhadap antibodi untuk beberapa individu dan antibodi monoklonal.
Baca Juga: Varian Baru Virus Corona Inggris 2 Kali Lebih Mematikan, Ini Kata Ahli!
“Virus ini memiliki banyak cara mengubah domain imuno domain untuk menghindari kekebalan dan mempertahankan kemampuan menginfeksi dan menyebabkan penyakit,” ujar Direktur Senior Biologi di Vir Biotechnology Gyorgy Snell.
Mutasi N439 ini memungkinkan pseudovirus menolak netralisasi oleh antibodi monoklonal yang telah disetujui BPOM AS (FDA). Sehingga disimpulkan bahwa varian baru N439K ini belum dapat diatasi dengan vaksin Covid-19 sekarang. Memerlukan penelitian lebih dalam untuk menciptakan vaksin yang lebih tepat dan efektif.
4. Gejala Varian Baru Virus Corona N439K
Ahmad Utomo, ahli biologi molekuler Indonesia, menyatakan varian baru N439K sejauh ini tidak ada gejala atau ciri khususnya. Artinya, gejala yang akan timbul dari mutasi N439K ini hampir sama dengan infeksi SARS-CoV-2 sebelum bermutasi. Meskipun demikian, Ahmad Utomo juga menyebut bahwa varian N439K ini relatif mudah menular.
5. Pencegahan
Untuk pencegahannya, semua varian Covid-19 terbilang sama. Pemerintah dan masyarakat dihimbau untuk memperketat protokol kesehatan, melalui 3T dan 5M.
Lebih lanjut, untuk mewaspadai penyebaran virus, masyarakat juga dimintai membatasi aktivitas di ruang tertutup ber-AC dalam durasi yang lama. Hal ini karena ventilasi udara di ruangan AC dianggap buruk dan virus hanya berputar di dalam ruangan tersebut.
Demikian penjelasan mengenai varian baru virus corona N439K yang baru-baru ini bermutasi.
Kontributor : Yulia Kartika Dewi