Kasus Pertama, Varian Baru Virus Corona Brasil Ditemukan di Washington

Minggu, 14 Maret 2021 | 15:24 WIB
Kasus Pertama, Varian Baru Virus Corona Brasil Ditemukan di Washington
Ilustrasi virus corona, hidung, mimisan (Pixabay/mohamed_hassan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pejabat kesehatan di negara bagian Washington menemukan kasus pertama varian baru virus corona Brasil akhir tahun 2020 lalu.

Secara ilmiah, varian baru virus corona Brasil itu dikenal sebagai P1. Varian baru itu dikonfirmasi oleh UW Medicine Virology Lab, yang mengidentifikasi mutasi dalam sampel uji coba Covid-19 dari King County.

Menurut rilis berita dari Public Health, varian P1 ini mengkhawatirkan, karena mengandung sejumlah mutasi. Varian ini juga dikhawatirkan rentan terhadap respons kekebalan tubuh kita.

Menurut para pejabat, vaksin Covid-19 juga dianggap kurang efektif terhadapa beberapa varian baru virus corona Covid-19.

Baca Juga: Cegah Virus Corona, CDC Buat Panduan Baru untuk Tempat Penitipan Anak

"Jika kita lengah, jenis varian ini akan membuat kita menderita parah," kata Jeff Duchin, petugas kesehatan Seattle & King County dikutip dari Fox News.

Ilustrasi virus corona. (Unsplash/CDC)
Ilustrasi virus corona. (Unsplash/CDC)

Namun, Jeff Duchin mengatakan semua orang masih bisa mengambil langkah-langkah untuk membatasi penularan varian ini. Tindakan pencegahan yang telah dilakukan sejauh ini tetap bisa membantu mencegah penularan varian baru virus corona.

Sebelumnya, varian baru virus corona Brasil pertama kali diidentifikasi di Amerika Serikat pada akhir Januari 2021. Varian ini diperkirakan berasal dari Manaus, kota barat laut di Amazon.

Para peneliti mengatakan kemungkinan besar varian baru virus corona ini beredar pada bulan Desember 2020. Strain virus corona ini mencakup 3 mutasi, E484K, K417T dan N501Y, mirip dengan varian yang terdeteksi di Afrika Selatan.

Tiga varian baru virus corona Covid-19, termasuk varian yang pertama kali diidentifikasi di Inggris dan varian yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan. Kini, mereka telah menemukan varian serupa di negara bagian Washington.

Baca Juga: Update Covid-19 Global: WHO Cemas dengan Lonjakan Kasus di Brasil

"Munculnya varian-varian ini seharusnya tidak menyurutkan kami. Mereka harus memotivasi kami untuk membalikkan keadaan pandemi," jelasnya.

Menurutnya, satu hingga dua bulan ke depan akan sangat penting dalam menentukan arah wabah ini. Sehingga, pihaknya berusaha membuat semua orang tervaksinasi seiring berkembangnya wabah.

"Jika kami terus berupaya untuk membatasi penyebaran virus corona selama beberapa bulan lagi, kami akan mengurangi risiko gelombang infeksi serius lainnya dan mempercepat kami kembali ke kehidupan yang lebih normal," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI