Suara.com - Pandemi Covid-19 belum berakhir. Lonjakan justru masih terjadi di sebagian negara terutama yang terpapar varian baru virus corona SARS Cov-2 penyebab sakit Covid-19 tersebut.
Dikutip dari Worldometers.info, infeksi Covid-19 telah menjangkiti lebih dari 120 juta orang di seluruh dunia. Sebanyak 2,65 juta jiwa di antaranya meninggal dunia dan 96,57 juta orang berhasil sembuh.
Hingga Minggu (14/3) pukul 08.10 WIB, tercatat ada 20,8 juta orang di dunia yang masih positif Covid-19, dengan 89.283 orang diantaranya dalam kondisi kritis.
Di sisi lain, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tengah mengkhawatirkan lonjakan kasus positif dan angka kematian harian yang terjadi di Brasil. Negara itu bahkan telah melampaui jumlah kasus India.
Baca Juga: Pecah Rekor, Kematian karena Covid-19 di Brasil Tembus 2.200 Dalam Sehari
Brasil kini menempati peringkat kedua kasus positif Covid-19 terbanyak dengan jumlah 11,43 juta, sementara India 11,35 juta.
Peringkat pertama masih diisi Amerika Serikat dengan total kasus positif Covid-19 berjumlah 30 juta infeksi.
Krisis paparan virus corona yang memburuk di Brasil membuat sistem kesehatannya kewalahan dan memicu keprihatinan di antara pejabat kesehatan global.
Kepala bagian layanan darurat WHO Dr. Mike Ryan menegaskan kembali keprihatinan serius atas sistem kesehatan Brasil yang kewalahan dengan tempat tidur ICU di seluruh wilayah barat tengah dan selatan terbatas kapasitasnya.
"Sistemnya sangat tertekan sekarang," kata Ryan dalam sebuah penjelasan pada Jumat (12/3) dikutip Fox News.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Lonjakan Kasus Positif, ICU di Brasil Kewalahan
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus juga menasihati otoritas Brasil untuk menegakkan langkah-langkah kesehatan masyarakat dan berusaha sekuat mungkin menekan jumlah kematian.
"Negara-negara tetangga Brasil tampaknya bernasib lebih baik. Tetapi krisis masih mengancam untuk mempengaruhi daerah sekitarnya," kata Tedros.
Krisis terus meningkat setelah Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengatakan kepada warga Brasil pekan lalu untuk berhenti merengek di tengah rekor tertinggi kematian akibat Covid-19.
Kekhawatiran itu bertepatan dengan peredaran yang sedang berlangsung dari varian virus corona Brasil, yang disebut P.1.
Kepala teknis Covid-19 WHO Dr Maria Van Kerkhove mengatakan bahwa varian tersebut memiliki mutasi yang menyebabkan peningkatan penularan.
Beberapa penelitian juga menunjukkan peningkatan penularan dan keparahan, yang semakin memperumit sistem kesehatan yang sudah kewalahan.
Namun demikian, tindakan kesehatan masyarakat seperti penggunaan masker, jarak fisik, mencuci tangan, dan sirkulasi udara baik dapat menurunkan transmisi penularan, kata Kerkhove.