Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengatakan tidak ada alasan harus berhenti menggunakan vaksin AstraZeneca, menyusul beberapa negara di Uni Eropa menghentikan vaksinasi, karena khawatir menyebabkan pembekuan darah.
Saat ini komite penasihat vaksin WHO sedang melihat data keamanan vaksin tersebut dan menemukan jika tidak ada hubungan sebab akibat antara vaksin AstraZeneca dan pembekuan darah.
"AstraZeneca adalah vaksin yang sangat baik, seperti halnya juga vaksin lain yang sedang digunakan," terang Juru Bicara WHO Margaret Harris di Jenewa, mengutip Channel News Asia, Sabtu (13/3/2021).
"Kami juga sudah meninjau data kematian. Sampai saat ini tidak ada kematian yang terbukti disebabkan karena vaksinasi," sambungnya.
Baca Juga: Deretan Negara Setop Pakai Vaksin Covid-19 AstraZeneca, Indonesia Gimana?
Sehingga vaksin AstraZeneca harus terus digunakan, meskipun kejadian efek samping dan segala hal yang berkaitan dengan keamanan harus terus dipantau dan dianalisis.
"Kita harus selalu mencari tahu lebih lanjut terkait keamanan vaksin sebelum dirilis atau diberikan izin, dan kita harus lebih dulu memeriksanya. Tapi bukan berarti tidak digunakan," terang Harris.
Sementara itu pejabat kesehatan masyarakat Jerman mengatakan, jika vaksin AstraZeneca aman dan Jerman akan terus menggunakan vaksin tersebut.
"Sejauh yang kami tahu, vaksin memiliki manfaat. Bahkan setelah penyuntikan, manfaatnya lebih besar daripada risikonya," terang Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn dalam konferensi pers.
Otoritas kesehatan di Denmark, Norwegia, dan Islandia pada hari Kamis, (11/3/2021) menangguhkan penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca setelah laporan pembekuan darah di antara beberapa orang yang telah menerima inokulasi.
Baca Juga: Deretan Negara Ini Setop Pakai Vaksin Covid-19 AstraZeneca, Kenapa?
Otoritas Kesehatan Denmark pada Kamis menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca selama 14 hari, meski otoritas tersebut tidak secara langsung menyebutkan adanya hubungan antara vaksin dan pembekuan darah.