Suara.com - Mata mungkin memang menjadi jendela kesehatan Anda. Dalam hal ini, kondisi mata disebut bisa menjadi tanda risiko kesehatan tertentu.
Melansir dari Medicinenet, para peneliti menemukan bahwa orang dewasa yang lebih tua dengan penyakit mata retinopati berisiko lebih tinggi mengalami stroke serta kemungkinan gejala demensia. Rata-rata dari mereka meninggal lebih cepat daripada orang seusia mereka yang tidak memiliki kondisi mata.
Retinopati mengacu pada penyakit retina, jaringan penginderaan cahaya di bagian belakang mata. Kondisi ini sering disebabkan oleh diabetes atau tekanan darah tinggi di mana keduanya dapat merusak pembuluh darah kecil yang memasok retina.
Retinopati dapat menyebabkan perubahan penglihatan, seperti kesulitan membaca atau melihat benda yang jauh. Pada tahap selanjutnya, pembuluh darah yang rusak dapat bocor dan menyebabkan gangguan penglihatan seperti bintik hitam atau guratan seperti sarang laba-laba.
Baca Juga: Asupan Nabati Turunkan Risiko Kematian Demensia Perempuan hingga 21 Persen
Penelitian telah mengaitkan retinopati yang lebih parah dengan risiko stroke yang lebih tinggi. Keduanya saling terkait karena sama-sama melibatkan penyakit pembuluh darah.
Dalam studi baru, para peneliti menemukan bahwa orang dengan tanda-tanda retinopati dua kali lebih mungkin untuk melaporkan riwayat stroke dibandingkan mereka yang tidak memiliki bukti penyakit mata. Mereka juga 70 persen lebih mungkin melaporkan masalah memori, berpotensi mengalami demensia.
Selama dekade berikutnya, orang dengan retinopati paling parah menghadapi risiko kematian dua hingga tiga kali lebih tinggi.
"Tidak jelas apakah retinopati benar-benar meramalkan masalah stroke atau ingatan di masa depan," kata ketua peneliti Dr. Michelle Lin, asisten profesor neurologi di Mayo Clinic di Jacksonville.
Lin mendorong penderita retinopati untuk berkonsultasi dengan dokter mereka guna mengendalikan faktor risiko penyakit kardiovaskular, termasuk stroke dan penyakit jantung.
Baca Juga: Studi: Konsumsi Kacang-kacangan di Usia 40-an Turunkan Risiko Demensia
Penelitian ini akan dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Stroke Association yang diadakan pada tanggal 17-19 Maret. Studi yang dilaporkan pada pertemuan umumnya dianggap pendahuluan sampai diterbitkan dalam jurnal peer-review.