Suara.com - Penelitian telah menunjukkan bahwa kurang tidur atau kualitas tidur yang buruk selama beberapa jam bisa menyebabkan penurunan suasana hati, libido dan semangat.
Karena itu, beberapa orang berpendapat berhubungan seks sebelum tidur bisa membantu tidur lebih nyenyak dan kualitan tidur lebih baik.
Sayangnya, para ahli mengatakan belum ada bukti klinis yang kuat untuk menunjukkan bahwa hubungaan seks bisa membuat Anda tidur lebih nyenyak.
Tapi, mekanisme dasarnya berhubungan seks membantu melepaskan bahan kimia tertentu dalam tubuh yang membantu Anda tidur lebih nyenyak. Bahan kimia yang dilepaskan ketika berhubungan seks itu disebut hormon oksitosin.
Baca Juga: Waspada, Sendawa Tak Henti Bisa Jadi Efek Samping Virus Corona Covid-19
Dr Amer Khan, seorang ahli saraf Sutter Health, mengatakan pelepasan hormon oksitosin terjadi sehubungan dengan perasaan kasih sayang atau sentuhan sensual, yang mengarah pada perasaan menyenangkan, kesejahteraan dan stres.
"Ada pula hormon lain yang juga dilepaskan seperti dopamin, prolaktin dan progesteron. Semua hormon itu memengaruhi pikiran dengan rasa lega, relaksasi dan kantuk setelah berhubungan seks yang memuaskan," kata Dr Amer Khan dikutip dari Healthline.
Tapi, setiap orang berbeda-beda. Bahan kimia yang mengalir melalui otak Anda tepat pada waktu tidur mungkin merangsang dan membangunkan atau memicu tidur.
"Nampaknya masuk akal kalau semua interaksi fisik dan mental yang saling memuaskan sebelum tidur meningkatkan suasana hati, perasaan sejahtera dan melepaskan stres yang bisa mempercepat tidur," jelasnya.
Jika orgasme seksual yang memuaskan setelah pemanasan atau foreplay termasuk dari interaksi tersebut. Maka hal itu juga bisa membantu tidur lebih nyenyak.
Baca Juga: Varian Baru Virus Corona Inggris 2 Kali Lebih Mematikan, Ini Kata Ahli!
Sebuah penelitian yang dilakukan di University of Ottawa menunjukkan bahwa melakukan hubungan seks sebelum tidur bisa mengurangi stres dan membantu penderita insomnia mengatasi masalahnya.
Meski begitu, Khan berpendapat bahwa studi skala besar diperlukan untuk mengeksplorasi subjek secara lebih detail mengenai keterkaitan hubungan seks dan tidur.
Tapi, Khan menyarankan semua orang untuk menikmati waktu bersama dengan pasangan. Karena, kebersamaan fisik, emosional dan mental lebih penting daripada fokus pada kebutuhan seks untuk mencapai orgasme sebelum tidur.
Kemudian, beberapa penelitian menunjukkan orgasme yang baik dan tidak menyakitkan bisa membantu tidur lebih nyenyak.
Sebuah studi tahun 2017 dari CQUniversity di Adelaide, Australia menemukan bahwa lebih dari 60 persen dari 282 orang dewasa yang diteliti mengaku tidur lebih nyenyak setelah berhubungan seks sampai klimaks.
Chris Brantner, pelatih ilmu tidur bersertifikat di SleepZoo, mengatakan wanita juga mengalami peningkatan kadar estrogen setelah berhubungan seks. Hal ini membantu meningkatkan tidur REM, jenis yang regeneratif.
Sedangkan, pria mengalami lonjakan prolaktin setelah berhubungan seks, yang menyebabkan rasa lelah dan membuat tidur lebih nyenyak.
Namun, Chris Brantner juga menyarankan semua orang untuk tidur malam dalam jumlah cukup, yakni antara 7 hingga 8 jam setiap malam. Karena, tidur cukup juga memengaruhi libido seseorang.
"Kurang tidur membuat hormon Anda rusak dan menurunkan testosteron, yang penting untuk dorongan seks pria dan wanita. Kurang tidur juga berdampak negatif pada tingkat energi dan suasana hati yang bisa menurunkan libido," jelasnya.