Perempuan Lebih Sering Alami Efek Samping Vaksin Covid-19, Kenapa?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 11 Maret 2021 | 18:28 WIB
Perempuan Lebih Sering Alami Efek Samping Vaksin Covid-19, Kenapa?
Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 Sinovac kepada pedagang di Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta, Rabu (17/2/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Vaksinasi Covid-19 telah dijalankan di sejumlah negara. Beberapa mengalami efek samping usai mendapat vaksinasi.

Adapun efek samping paling umum mulai dari kedinginan, keringat berlebih, gejala seperti flu. Namun, ternyata perempuan jadi yang lebih rentan mengalami efek samping keras.

Menurut penelitian terbaru, perempuan lebih rentan mendapatkan efek samping vaksin daripada laki-laki. Perbedaan yang diamati bukanlah hal yang hanya terjadi satu kali, tetapi masalah yang sangat diamati secara global.

Faktanya, sebuah studi baru-baru ini oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menganalisis data dari 13,7 juta suntikan vaksin Covid-19 pertama yang diberikan kepada orang-orang dari berbagai usia.

Ilustrasi vaksin Covid-19. (Elements Envato)
Ilustrasi vaksin Covid-19. (Elements Envato)

Jika bicara efek samping, diamati bahwa 79,1 persen dilaporkan dari perempuan, dibandingkan dengan laki-laki.

Dilansir dari Times of India, efek samping yang merugikan atau serius dari vaksin jarang ditemukan. Namun, bahkan di antara yang dilaporkan, sebagian besar reaksi ditemukan pada perempuan.

Berdasarkan studi CDC, juga diamati bahwa 19 wanita yang mendapat suntikan vaksin Moderna mencatat kejadian buruk, sedangkan mereka yang mengalami reaksi anafilaksis sekitar 44 persen dari mereka yang diberi suntikan Pfizer.

Hasil serupa, meskipun tidak dianalisis atau ditinjau, telah diamati pada orang yang menerima suntikan Oxford-Astrazeneca atau Covaxin.

Meskipun efek sampingnya tidak terlalu mengkhawatirkan para ahli yang percaya itu hanya tanda sistem kekebalan melakukan tugasnya dengan lebih sempurna, mengalami efek samping bisa jadi tidak menyenangkan dan mempersulit seseorang untuk melakukan pekerjaan rumah.

Baca Juga: Botol Pertama Vaksin Virus Corona di Amerika Serikat Dimuseumkan

Beberapa peneliti juga percaya bahwa sebagian dari jawabannya juga bisa berupa perilaku. Menurut para ahli, perempuan lebih cenderung melaporkan efek samping, atau mencari bantuan medis daripada pria, yang sebaliknya, cenderung melaporkan efek samping, bahkan jika parah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI