Pecah Rekor, Kematian karena Covid-19 di Brasil Tembus 2.200 Dalam Sehari

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 11 Maret 2021 | 14:57 WIB
Pecah Rekor, Kematian karena Covid-19 di Brasil Tembus 2.200 Dalam Sehari
Bendera Brasil. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Brasil mencatatkan rekor baru untuk kematian karena Covid-19 terbanyak dalam sehari.

Dilansir ANTARA, jumlah kematian harian Covid-19 di Brasil menyentuh angka 2.286 pada Rabu (10/3/2021).

Kementerian kesehatan mengatakan, ada 79.876 infeksi baru pada hari yang sama, sehingga secara keseluruhan mencapai lebih dari 11,2 juta infeksi.

Total kematian di Brasil, yaitu 270.656 orang, merupakan yang tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat.

Baca Juga: Wali Kota Tangerang Minta Data Covid-19 Satu Pintu Antisipasi Perbedaan

Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO) pada Rabu mengatakan tingkat infeksi di Brasil mengkhawatirkan, yang disebabkan oleh varian baru COVID-19 sangat menular yang dikenal P1.

PAHO juga menyerukan aturan kesehatan masyarakat di negara tersebut diterapkan lebih ketat.

"Kami khawatir dengan situasi di Brasil. Situasi itu memperingatkan ancaman lonjakan berulang: daerah-daerah yang sebelumnya dilanda COVID-19 parah masih rentan terhadap infeksi saat ini," kata Direktur PAHO Carissa Etienne saat konferensi pers.

Lambannya percepatan vaksinasi di Brasil menyebabkan kasus dan kematian COVID-19 meningkat tajam.

Gubernur Negara Bagian Sao Paulo saat konferensi pers Rabu mengonfirmasi laporan Reuters yang menyebutkan bahwa vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech, China, ampuh melawan varian P1.

Baca Juga: Antisipasi Covid-19 B117, Satgas Balikpapan Tracing Kontak TKI Arab Saudi

Presiden Jair Bolsonaro --yang meremehkan bahaya virus corona dan mempertanyakan "kenapa harus cepat-cepat berburu" vaksin-- pada Senin (8/3) secara pribadi ikut serta dalam pembicaraan melalui video dengan para eksekutif Pfizer dan mencapai kesepakatan lisan soal pembelian vaksin dari perusahaan farmasi tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI