Belajar dari Aprilia Manganang, Bisakah Hipospadia Terdeteksi Sejak Hamil?

Kamis, 11 Maret 2021 | 14:05 WIB
Belajar dari Aprilia Manganang, Bisakah Hipospadia Terdeteksi Sejak Hamil?
Serda Aprilia Manganang [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kondisi kelainan pada mantan atlet voli putri (Serda) Aprilia Santini Manganang menjadi sorotan banyak pihak. Pembahasan seputar penyakit hipospadia pun ramai. Penyakit apa ini?

Hipospadia adalah cacat lahir pada anak laki-laki, dimana (uretra) lubang keluarnya air seni atau urin, maupun air mani tidak terletak di bagian kepala batang penis.

Lubang saluran uretra itu bisa muncul di mana saja entah di bawah batang penis dekat dengan buah zakar (testis) atau disebut dengan Hipospadia Penoscrotal.

Bisa juga lubang saluran uretra terletak di sepanjang bagian bawah kepala penis, atau disebut dengan Hipospadia Midshaft .

Baca Juga: Begini Potret Serda Aprilia Menganang Menjadi Pria, Dipuji Ganteng

Ada juga lubang saluran uretra terletak di salah satu tempat di dekat kepala penis, kondisi ini disebut dengan Hipospadia subcoronal.

Mengutip Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Kamis (11/3/2021) para peneliti memperkirakan ada sekitar 1 dari setiap 200 bayi lahir dengan hipospadia di Amerika Serikat, dan menjadi kondisi cacat lahir yang paling umum.

Namun bisakah hipospadia terdeteksi sejak di dalam kandungan?

Pada 2017 dalam journal of Medical Ultrasound dilaporkan temuan kasus hipospadia bisa terdeteksi sejak kehamilan.

Perempuan hamil berusia 31 tahun menjalani pemeriksaan ultrasonografi di usia kehamilan 12 minggu, namun saat itu tidak terlalu terlihat kelainan pada janin.

Baca Juga: Top 5 Sport: Aprilia Manganang Bahagia Akhirnya Dianggap Laki-laki

Namun di usia kehamilan 23 minggu, terlihat ada yang abnormal atau kelainan di kelamin pada janin lelaki yang dikandung perempuan tersebut.

Contoh kelainan seperti ujung penis tumpul atau tidak berbentuk runcing. Dan tanda ujung penis tumpul ini kerap menjadi tanda pada kelainan hipospadia yang paling sering ditemukan.

Namun janin tersebut terlihat masih bisa ereksi, yakni kondisi batang berdiri tegak saat buang air kecil, karena keluarnya urin.

Selanjutnya batang penis janin tersebut terlihat kecil, namun sayangnya 'tanda tulip' khas hipospadia tidak bisa begitu jelas dilihat pada usia kehamilan tersebut.

Namun pada kehamilan usia 27 minggu, 'tanda tulip' terlihat sangat jelas, bahkan aliran air kencing atau urin terlihat tidak normal saat itu.

Setelahnya di usia 40 minggu kehamilan, bayi lahir secara normal melalui vagina, dan akhirnya ia menjalani pemeriksaan fisik.

Hasilnya benar saja posisi saluran uretra bayi tersebut tidak normal, berada di bawah batang penis, dan masuk kategori Hipospadia Penoscrotal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI