Barang Terkait Pandemi Covid-19 akan Dimuseumkan, Termasuk Botol Vaksin

Kamis, 11 Maret 2021 | 14:01 WIB
Barang Terkait Pandemi Covid-19 akan Dimuseumkan, Termasuk Botol Vaksin
Botol vaksin Pfizer pertama yang digunakan vaksinasi (Museum Nasional Sejarah Amerika Smithsonian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Momen ketika seorang perawat di New York, Amerika Serikat, menjadi orang pertama yang menerima vaksin Covid-19 resmi dari BPOM AS (FDA) pada Desember tahun lalu merupakan catatan sejarah.

Sekarang, botol vaksin pertama itu sudah dimuseumkan dan akan dipamerkan dalam pameran yang rencananya diselenggarakan tahun depan.

Pada Rabu (10/3/2021), Museum Nasional Sejarah Amerika Smithsonian mengumumkan mereka telah memperoleh botol vaksin Pfizer-BioNTech kosong yang digunakan untuk memvaksinasi sang perawat, Sandra Lindsay.

Barang lainnya yang juga dimuseumkan adalah kartu catatan vaksinasi Lindsay, scrub dan lencana identifikasi rumah sakit, lapor Live Science.

Baca Juga: BPOM AS Ungkap Dua Efek Samping Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson

Benda tersebut disumbangkan oleh Northwell Health, sistem perawatan kesehatan New York tempat Lindsay bekerja.

Perawat pertama yang divaksin Covid-19 (Museum Nasional Sejarah Amerika Smithsonian)
Perawat pertama yang divaksin Covid-19 (Museum Nasional Sejarah Amerika Smithsonian)

Northwell Health juga menyumbangkan bahan lain yang terkait dengan dosis vaksin pertama, seperti bahan pengirim khusus yang diperlukan untuk menjaga vaksin pada suhu sangat dingin.

"Artefak yang sekarang bersejarah ini mendokumentasikan, tidak hanya kemajuan ilmiah yang luar biasa, tetapi juga mewakili harapan kepada jutaan orang terdampak krisis akibat pandemi Covid-19," kata Anthea M. Hartig, direktur museum.

Sejak April 2020, museum telah mengumpulkan artefak untuk mendokumentasikan pandemi dan pengaruhnya terhadap masyarakat.

Beberapa artefak yang secara sukarela disumbangkan ke museum adalah kantong sampah yang dikenakan petugas kesehatan ketika persediaan alat pelindung rendah serta tanda dukungan yang dibuat orang-orang untuk kerabat mereka yang dirawat di fasilitas kesehatan di masa awal pandemi.

Baca Juga: Amerika Akan Memesan 100 Juta Vaksin Covid-19 Satu Dosis Johnson & Johnson

Museum ini memang mengoleksi barang bersejarah yang berkaitan dengan sains dan pengobatan, seperti jamur penisilin dari laboratorium Alexander Fleming dan vaksin polio asli Jonas Salk.

Tahun depan museum berencana membuka pameran bertajuk 'In Sickness and in Health' yang akan menampilkan barang-barang yang berkaitan dengan upaya Amerika untuk mengendalikan dan menyembuhkan penyakit, termasuk benda dari kampanye memberantas cacar dan benda dari pandemi virus corona ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI