40 Persen Perempuan dengan Infertilitas Alami Gangguan Ovulasi

Kamis, 11 Maret 2021 | 11:05 WIB
40 Persen Perempuan dengan Infertilitas Alami Gangguan Ovulasi
Ilustrasi tes kehamilan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ovulasi adalah proses ketika sel telur yang sudah matang dikeluarkan dari ovarium ke tuba falopi untuk dibuahi.

Untuk Anda yang sedang merencanakan kehamilan, penting untuk mengetahui kapan masa ovulasi ini terjadi.

Sayangnya, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Rumah Sakit Pondok Indah, dr. Shanty Olivia Febrianti Jasirwan, SpOG mengungkap 40 persen perempuan yang memiliki gangguan kesuburan ternyata mengalami gangguan ovulasi.

Hal tersebut pada akhirnya, dapat menyebabkan peluang kehamilan semakin rendah.

Baca Juga: Muncul Kabar Vaksin Covid-19 Sebabkan Kemandulan, Pakar Angkat Bicara

Untuk mengatasi kondisi tersebut, seorang perempuan dapat mulai melakukan perawatan, salah satunya dengan melakukan induksi ovulasi.

Menurut dr. Shanty Olivia, ini merupakan perawatan untuk menstimulasi ovarium agar melepaskan sel telur menggunakan obat yang dibutuhkan dan senggama terjadwal.

"Induksi ovarium ini bisa ditujukan pada perempuan yang tidak berovulasi, siklus menstruasi tidak teratur, sel telur berukuran kecil. Atau pada perempuan dengan siklus menstruasi lancar pun bisa dilakukan," jelas dia dalam diskusi bersama media pada Rabu (10/3/2021) kemarin.

Diharapkan, lanjut dr. Shanty Olivia dengan induksi ovulasi, ovarium dpaat melepaskan sel telur lebih dari satu, yakni 2 atau 3 sel telur pada 1 siklus haid untuk meningkatkan peluang kehamilan. 

Jika murni didapatkan gangguan ovulasi pada perempuan tanpa adanya gangguan lain seperti saluran telur dan sperma, induksi ovulasi bisa ikombinasikan dengan senggama terjadwal. 

Baca Juga: Virus Corona Bisa Picu Kerusakan Sperma, Begini 5 Cara Mengatasinya!

Namun, lanjut dia, pada kasus unexplained infertility (infertilitas yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya dari pemeriksaan dasar infertilitas), seringkali dikombinasikan pada tahapan proses inseminasi.

"Induksi ovulasi dan sanggama terjadwal merupakan metode paling sederhana pada program kehamilan, di mana seleksi kasus sebagai kandidat yang paling cocok untuk metode ini sangat menentukan angka keberhasilannya," tutup dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI