Varian virus corona yang mengandung mutasi 484K pada protein lonjakan, telah terbukti memberikan tingkat resistensi terhadap vaksin. Varian tersebut mencakup mutasi lain pada protein lonjakan yang disebut N501Y.
Menurut PHE, perubahan ini mengakibatkan virus menjadi sekitar 50 persen lebih menular dan menyebar lebih mudah di antara manusia.
Dua varian baru virus corona juga ditemukan pada Januari 2021, satu di kawasan Bristol, di Barat Daya Inggris, dan satu lagi di kawasan Liverpool, di Barat Laut Inggris.
Varian yang ditemukan di wilayah Bristol telah diklasifikasikan sebagai varian yag harus diwaspadai. Karena, varian tu juga mengandung mutasi E484K yang dapat resistensi terhadap vaksin.
Mutasi E484K hadir dalam varian Afrika Selatan dan sejumlah varian lain yang diurutkan secara global. Investigasi PHE sedang dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut tentang varian baru ini.