Tingkatkan Kualitas Hidup, Pasien Ginjal Harus Berdamai dengan Penyakit

Rabu, 10 Maret 2021 | 18:55 WIB
Tingkatkan Kualitas Hidup, Pasien Ginjal Harus Berdamai dengan Penyakit
Ilustrasi pasien gagal ginjal. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berdamai dengan penyakit menjadi cara utama pasien ginjal mendapatkan kualitas hidup yang baik. Efeknya, risiko komplikasi berkurang dan manfaat pengobatan meningkat.

Memperingati Hari Ginjal Sedunia yang jatuh tepat pada hari ini, Rabu (10/3/2021) edukasi tentang pasien ginjal hadir melalui webinar ‘Living Well with Kidney Disease’.

Ketua Umum Perhimpunan Nefrologi Indonesia, Dr. Aida Lydia, PhD., SpPD, K-GH menekankan upaya untuk berdamai dengan penyakit ginjal untuk mencapai hidup yang berkualitas.

Selain itu, beban akibat penyakit ginjal kronis (PGK) termasuk keluhan, komplikasi, dan pengobatannya, dapat menurunkan kualitas hidup tidak hanya pasien, tapi juga pendamping dan keluarga pasien.

Baca Juga: Jadi Penyebab Meninggalnya Ibunda Denny Cagur, Kenali Nefropati Diabetik

"Umumnya pasien datang dalam kondisi yang sudah lanjut, di mana fungsi ginjal sudah sangat rendah dan telah terjadi komplikasi akut dari PGK itu sendiri, sehingga pilihan pengobatan yang ditawarkan juga terbatas," ungkapnya.

Penurunan kualitas hidup pasien secara umum akan berdampak pada luaran/outcome klinis serta kepuasan pasien. Sayangnya menurut dr Aida, sepertiga pasien belum mengetahui benar penyakitnya.

Ia mengatakan, banyak manfaat untuk mengedepankan kualitas hidup pasien pada penyakit ginjal kronis.

"Untuk dapat hidup berkualitas dengan PGK, pasien harus dapat tetap berperan dalam kehidupannya. Peran ini diartikan sebagai kemampuan untuk terlibat dalam aktivitas, diantaranya bekerja, belajar, bertanggung jawab pada keluarga, berpergian, berolahraga, beraktivitas sosial dan berekreasi," paparnya.

Selain itu, pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisis alias cuci darah, pasien dan pendampingnya perlu memahami mengenai pembatasan asupan cairan dan diet, serta obat rutin yang dikonsumsi.

Baca Juga: Waspada, Diabetes Bisa Sebabkan Masalah Ginjal dan Tekanan Darah

Pendekatan ini bertujuan untuk membentuk ketahanan pasien PGK dengan meningkatkan hubungan sosial antar pasien.

Pendekatan ini dapat dicapai dengan membentuk kelompok pasien penyakit ginjal dan memberi dukungan edukasi dan evaluasi, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan diri pasien.

"Selain itu, pengobatan aspek kejiwaan akibat kondisi penyakit ginjalnya seperti gangguan cemas, depresi, gangguan tidur, dan stres juga harus diberikan demi mengoptimalkan peran pasien dalam kehidupannya," ungkapnya.

Adapun empat kunci dalam pemberdayaan pasien untuk mencapai hidup yang berkualitas, menurut dr Aida antara lain:

  • pemahaman mengenai peran masing-masing individu (pasien, pendamping/keluarga pasien, tenaga kesehatan dan pembuat kebijakan),
  • pengetahuan pasien yang cukup mengenai penyakitnya untuk berperan dalam pengambilan keputusan,
  • kemampuan pasien pada self-management,
  • lingkungan yang mendukung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI