Suara.com - Stres adalah bagian normal dari hidup. Namun jika stres terjadi berkepanjangan, maka bisa berefek pada kesehatan secara fisik.
Melansir dari Eat This, mereka yang menderita stres kronis bisa mengalami sakit kepala kronis, kejang otot, jantung berdebar, merasa serangan panik, sindrom iritasi usus besar, dan insomnia. Bahkan dalam kasus parah, stres bisa memicu serangan jantung.
Serangan jantung umumnya muncul pada orang dengan faktor risiko kardiovaskular seperti kolesterol tinggi, trigliserida tinggi, hipertensi, obesitas, diabetes, riwayat merokok, atau gaya hidup yang tidak banyak bergerak dapat mengembangkan plak dan peradangan pada arteri koroner seiring waktu. Kondisi ini bisa terjadi tanpa Anda merasakan apa-apa.
"Seseorang dengan plak koroner, bahkan ketika dia tidak menyadarinya rentan mengalami serangan jantung. Jika ditambah masalah stres, maka ini akan jadi bom waktu," ujar Dr. Juan Rivera seorang ahli jantung pada Eat This.
Baca Juga: Mengenal Gejala Serangan Jantung dan Penyebabnya
Stres kronis menciptakan peradangan di tubuh termasuk di arteri koroner secara terus-menerus yang suatu hari dapat menyebabkan peristiwa pecahnya plak. Hal ini terjadi ketika salah satu plak di arteri koroner pecah yang menyebabkan penggumpalan seketika di mana dapat menyebabkan penyumbatan total pada arteri.
Kondisi tersebut pada gilirannya menyebabkan penurunan aliran darah dan oksigen ke otot jantung hingga memicu serangan jantung.
"Stres adalah pemicu masalah jantung pada individu yang sudah mengidap penyakit jantung. Lantas, bisakah stres menyebabkan serangan jantung? Maka jawabannya adalah iya," imbuhnya.