Suara.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) melakukan evaluasi tepat satu tahun setelah pandemi Covid-19 masih ke Indonesia pada Maret 2020 lalu.
Dalam refleksinya, Ketua IDI dr. Daeng M.Faqih mengatakan jika negara dengan kekuatan politik sehebat apapun, apabila tidak mengikuti perkembangan sains atau ilmu pengetahuan, maka akan bisa mengatasi pandemi Covid-19.
"Sejauh ini banyak sekali opini dan spekulasi yang malahan menjauhkan dari penanganan pandemi yang benar terutama dari sudut pandang politik, saatnya kita kembali ke ilmu pengetahuan yang benar," ujar Daeng dalam keterangan persnya di kantor PB IDI, Rabu (10/3/2021).
Menurut IDI, dengan berpegangan pada ilmu pengetahuan, khususnya di bidang kesehatan, maka virus yang berpotensi berubah atau bermutasi dan menyebabkan bencana lebih besar, bisa segera diatasi.
Baca Juga: Terjangkau untuk Masyarakat, Dompet Dhuafa Hadirkan Layanan GeNose
"(Mutasi) bisa saja terjadi, namun yang terpenting adalah negara dapat segera membuat sistem kebal pandemi, sehingga mutasi-mutasi yang terjadi bukan lagi menjadi ketakutan atau ancaman dan pembangunan kesejahteraan umum dapat terus berjalan," papar dr. Daeng.
Awal mula terjadi pandemi Covid-19, tidak lepas karena banyak negara yang tidak siap dan dibuat kaget dengan krisis ekonomi yang disebabkan masalah kesehatan.
"Ini memberikan pelajaran yang berarti bahwa kesehatan dan ekonomi ternyata tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu Indonesia harus benar-benar konsisten mewujudkan sistem kesehatan nasional," imbuh dr. Daeng.
Lebih lanjut pembangunan Sistem Ketahanan Bangsa agar ekonomi menjadi stabil dan berkembang, dari sudut pandang kesehatan bisa menyelamatkan masyarakat Indonesia.
"Dari semua mitigasi negara-negara yang berhasil, tampak jelas bila kerjasama masyarakat sangat perlu," pungkas dr. Daeng.
Baca Juga: Vaksin Merah Putih Ditargetkan Dapat Izin Darurat Pakai Pada Juni 2022