Suara.com - Bencana alam sering kali dikaitkan dengan dampak buruk pada ibu hamil dan bayi. Pada masa pandemi, ibu hamil dan bayi juga perlu mendapat perhatian lebih karena dampaknya bisa serupa dengan bencana alam.
Melansir dari Medical Xpress, Amanda Venta, profesor psikologi di University of Houston melakukan penelitian yang diterbitkan dalam Child Psychiatry & Human Development terkait ibu hamil, bayi, dan pandemi.
"Ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa pandemi virus corona akan memengaruhi ibu dan bayi melalui jalur kekebalan," kata Venta.
"Pada penelitian sebelumnya telah terbukti menghubungkan stres dan isolasi sosial selama periode sebelum dan sesudah melahirkan dengan masalah kesehatan mental ibu dan perkembangan bayi di seluruh tahap perkembangan," imbuhnya.
Baca Juga: Sudah Divaksinasi, Sekda Kota Bandung Positif Covid-19
Penelitian menunjukkan bahwa bencana alam memicu stres yang kemudian berefek pada peradangan beracun pada ibu dan bayi.
"Sistem kekebalan ibu hamil diterjemahkan ke bayinya, jadi ketika dia melepaskan sitokin inflamasi yang dapat menanggapi stres, itu diteruskan ke bayi sebelum lahir dan melalui ASI," kata Venta.
"Ketika kami melihat peningkatan sitokin inflamasi pada bayi, kami tahu ada peningkatan risiko untuk masalah perkembangan di kemudian hari," imbuhnya.
Menurut Venta, ketika ibu terisolasi secara sosial, stres akan meningkat.
"Ketika ibu didukung oleh pasangan, keluarga dan teman, atau bahkan dokter mereka, maka ini akan jenis hubungan sosial bisa mengurangi peradangan,"kata Venta.
Baca Juga: IDI Ingatkan Masyarakat Makan di Restoran Belum Aman
Laporan tersebut menegaskan bahwa penelitian lebih lanjur tentang aliran stres psikologis dan biologis dan isolasi sosial pada ibu dan bayi masih diperlukan.