Penyebab hipospadia sejauh ini belum diketahui secara pasti. Namun, para medis menduga faktornya yaitu genetik. Dugaan tersebut beralasan, mengingat kemungkinan kasus hipospadia lebih dominan terjadi pada anak laki-laki yang memiliki saudara laki-laki atau ayah yang juga pengidap hipospadia.
Selain faktor genetik, kesuburan juga menjadi faktor yang diduga penyebab kasus hipospadia. Pada kasus ini, sang ibu mungkin saja memanfaatkan terapi hormon atau menggunakan obat kehamilan.
Kemungkinan bayi laki-laki mengalami hipospadia akan jauh lebih besar jika sang ibu menderita kelebihan berat badan atau obesitas pada usia di atas 35 tahun saat tengah mengandung atau saat lahir prematur.
Pengobatan hipospadia bisa dilakukan dengan cara operasi atau pembedahan. Operasi ini dilakukan guna mengoreksi bentuk penis agar bisa melakukan buang air kecil secara normal serta mengembalikan fungsi seksual.
Selain itu, operasi juga membantu membentuk saluran kemih serta membantu meletakan lubang penis ka bagian ujung jika memungkinkan.
Operasi hipospadia ini bisa dilakukan saat si anak berusia 6 bulan. Dalam operasi tersebut, kulup penis penting sekali karena pihak medis akan melakukan proses cangkok dari kulit tersebut. Maka dari itu, dianjurkan para pengidap hipospadia jangan dulu sunat sebelum operasi.
Nah, demikian informasi mengenai apa itu hipospadia, penyebab dan cara pengobatannya. Semoga informasi ini bermanfaat.
Kontributor : Ulil Azmi
Baca Juga: Eks Atlet Voli Nasional Serda Aprilia Manganang Diputuskan Jadi Laki-laki