Pasien Bergejala Ringan Berisiko Alami Long Covid-19, Ini Buktinya!

Rabu, 10 Maret 2021 | 09:45 WIB
Pasien Bergejala Ringan Berisiko Alami Long Covid-19, Ini Buktinya!
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak pasien virus corona Covid-19 yang pulih mengalami efek samping jangka panjang, biasanya disebut Long Covid-19 atau Covid-19 panjang.

Seorang dokter di Inggris pun mengingatkan bahwa Long Covid-19 bisa lebih buruk pada pasien virus corona yang berjala ringan atau tanpa gejala ketika sakit.

Para peneliti Amerika Serikat telah menemukan bahwa sepertiga dari pasien yang mengalami Long Covid-19, seperti nyeri dada atau kelelahan itu tidak mengalami gejala utama virus corona sampai 10 hari setelah dinyatakan positif.

Banyak orang yang tertular dan mampu melawan virus corona Covid-19 justru mengalami kabut otak, nyeri otot dan kelelahan sebagai efek samping jangka panjangnya.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Vaksin Pfizer Bisa Lawan Varian Baru Virus Corona Brasil

Gejala Long Covid-19 ini, biasanya berbeda dengan 3 gejala utama virus corona, seperti batuk terus-menerus, demam tinggi, hilangnya indra penciuman dan perasa.

Ilustrasi virus corona, hidung, mimisan (Pixabay/mohamed_hassan)
Ilustrasi virus corona, hidung, mimisan (Pixabay/mohamed_hassan)

Tapi, gejala virus corona Covid-19 lainnya yang sering dialami orang termasuk kelelahan, nyeri otot dan kebingungan atau kabut otak.

Seorang dokter terkemuka di Inggris pun menyatakan bahwa gejala virus corona yang bertahan lama paling umum terjadi pada pasien bergejala ringan ketika terinfeksi virus corona.

Dr Melissa Heightman, spesialis pernapasan di Rumah Sakit Universitas College London, mengatakan ada pola berbeda yang muncul pada pasien virus corona yang dirawat di rumah sakit dan tidak karena bergejala ringan.

"Bahkan di dalamnya, kami menemukan virus bisa telah memicu efek yang bisa menyebabkan mereka tidak sehat selama berbulan-bulan dan itu mengejutkan kami," jelas Dr Melissa dikutip dari The Sun.

Baca Juga: Aprilia Manganang Alami Hipospadia, Pahami Faktor Risiko dan Pencegahannya!

Gejala virus corona Covid-19 bisa lebih berat dan tahan lama pada pasien yang tidak dirawat di rumah sakit karena bergejala ringan atau tidak sama sekali ketika terinfeksi.

"Kita lihat sindrom pasca-virus mungkin memiliki sejumlah mekanisme yang cukup sulit. Hal itu sesuatu yang perlu kita teliti lebih dalam," jelasnya.

Sebelumnya, sebuah penelitian oleh The University of California menemukan bahwa orang yang tidak dirawat di rumah sakit ketika positif terinfeksi justru mengalami efek Long Covid-19 yang lebih buruk.

Para ahli menganalisis 1.407 orang di California yang positif virus corona Covid-19 dan menemukan bahwa lebih dari 60 hari setelah terinfeksi virus corona, 27 persen pasien berjuang dengan gejala Covid-19 berkepanjang.

Mereka melaporkan gejala seperti sesak napas, nyeri dada, batuk atau sakit perut. Studi itu ditinjau setelah berbagai penelitian lain menemukan bahwa orang yang mengidap Covid-19 terus mengembangkan kondisi, seperti diabetes.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI