Aprilia Manganang Alami Hipospadia, Pahami Faktor Risiko dan Pencegahannya!

Rabu, 10 Maret 2021 | 08:50 WIB
Aprilia Manganang Alami Hipospadia, Pahami Faktor Risiko dan Pencegahannya!
Potret macho Serda Aprilia Manganang. (Instagram/@manganang92)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sersan Dua (Serda) TNI Aprilia Santini Manganang sedang menjalani tindakan korektif atau corrective surgery terhadap kelainan hipospadia yang dialaminya sejak lahir di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.

Sebelumnya, Aprilia Manganang menjalani pemeriksaan medis berdasarkan ilmu kesehatan urologi yang menunjukkan dirinya berjenis kelamin laki-laki. Karena, tak ada sau pun organ perempuan dalam dirinya.

Aprilia Manganang dinyatakan sebagai perempuan sejak lahir di Tahuna, Sulawesi Utara, 27 April 1992. Saat itu, paramedis yang membantu kelahirannya menyatakan dirinya perempuan karena kelainan hipospadia yang dialaminya.

Kepala Staf Angkatan Darat/KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa menjelaskan, kelainan ini memang tidak mengganggu hidup Aprilia. Tetapi, mantan atlet voli putri itu merasa ketidaknyamanan karena tubuhnya berkembang bak laki-laki.

"Jadi, memang yang diperlukan karena kasusnya hipospadia yang termasuk serius sehingga harus dilakukan corrective surgery atau operasi korektif sebanyak dua kali," jelas Andika melalui konferensi pers di Mabes TNI AD, Jakarta, Selasa (9/3/2021).

Aprilia Manganang (Instagram)
Aprilia Manganang (Instagram)

Kelainan hipospadia seperti Aprilia Manganang memang biasanya dialami oleh bayi laki-laki. Salah satu tandanya dilansir dari Hellosehat, letak uretra yang tidak berada di ujung penis.

Penyebab hipospadia sendiri juga masih belum jelas. Meskipun ada dugaan bahwa kerusakan hormon bisa mengganggu pembentukan penis. Tapi, ada pula faktor-faktor lain yang bisa meringankan risiko bayi Anda mengalami hipospadia.

1. Riwayat keluarga

Bayi memiliki risiko tinggi lahir dengan hipospadia jika memiliki riwayat keluarga dengan kondisi serupa.

Baca Juga: Pemkab Sleman Pastikan Tak Ada Sanksi Bagi Penolak Vaksin Covid-19

2. Genetika

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI