Titik Terang, Ilmuwan Membuat Obat Covid-19 Oral yang Dinilai Menjanjikan

Selasa, 09 Maret 2021 | 15:54 WIB
Titik Terang, Ilmuwan Membuat Obat Covid-19 Oral yang Dinilai Menjanjikan
Ilustrasi obat Covid-19 (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perusahaan farmasi Merck, Ridgeback Biotherapeutics dan laboratorium dari Amerika sedang mengembangkan obat Covid-19 oral yang dapat mengurangi viral load atau jumlah virus dalam tubuh pasien.

Berdasarkan laporan mereka pada Sabtu (6/3/2021), obat tersebut dinilai menjanjikan.

"Pada saat ada kebutuhan yang belum terpenuhi untuk perawatan antivirus terhadap SARS-CoV-2, kami terdorong oleh data awal ini," kata Wendy Painter, kepala petugas medis dari perusahaan AS, Ridgeback Biotherapeutics.

Pada Januari lalu, Merck telah menghentikan studi pada dua kandidat vaksin Covid-19. Namun, ia terus melakukan pengembangan pada dua produk obat infeksi pernapasan tersebut yakni pil yang disebut molnupiravir.

Baca Juga: Solihin GP dan Tokoh Sepuh Jabar Disuntik Vaksin Covid-19 Besok

Berdasarkan Medical Xpress, obat ini menyebabkan penurunan signifikan viral load pada pasien setelah lima hari pengobatan.

Ilustrasi obat-obatan (pixabay)
Ilustrasi obat-obatan (pixabay)

Tes uji coba Fase 2a ini dilakukan terhadap 202 penderita Covid-19 bergejala tetapi tidak dirawat di rumah sakit.

Ridgeback mengatakan tidak ada peringatan dalam hal keamanan, dan dari empat efek samping serius yang dilaporkan tidak ada yang berkaitan dengan penggunaan obat.

Peneliti dan profesor kedokteran di University of North Carolina, William Fischer, mengatakan temuan studi ini menjanjikan.

"Jika didukung oleh studi tambahan, (obat ini) dapat memiliki implikasi kesehatan masyarakat yang penting. Terutama karena SARS-CoV-2 terus menyebar dan berkembang secara global," ujar Fischer.

Baca Juga: Gubernur Sutarmidji: Kasus Covid-19 di Kalbar Meningkat Tajam

Merck juga sedang mengerjakan pengobatan Covid-19 oral lain yang disebut MK-711.

Hasil awal dari uji klinis obat tersebut menunjukkan penurunan lebih dari 50% risiko kematian atau komplikasi pernapasan pada pasien Covid-19 sedang hingga parah yang dirawat di rumah sakit.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI