Suara.com - Kehamilan akan mengubah secara fisik dan hormonal pada perempuan. Demikian juga pasca melahirkan. Begitu bayi lahir, secara berangsur-angsur tubuh ibu akan kembali seperti saat belum hamil.
Perubahan awal yang mudah terlihat yakni terjadinya darah nifas yang keluar sejak ibu melahirkan hingga selama 40 hari. Spesialis kebidanan dan kandungan dr. Ivan M. Sondakh, Sp.OG., menjelaskan bahwa darah nifas awalnya akan berwarna merah pekat, tetapi kemudian akan berubah.
"Berangsur-angsur kemerahannya akan pudar akan jadi warna pink. Kemudian hanya berupa lendir," jelas Ivan dalam webinar daring, Selasa (9/3/2021).
Perubahan juga akan terjadi pada organ vagina, terutama bagi ibu yang melahirkan normal. Vagina sebagai jalan lahir bayi tentu akan sedikit melebar ketika melahirkan. Setelah beberapa hari, otot vagina akan kontraksi sehingga ukurannya tentu tidak selebar ketika melahirkan.
Baca Juga: Terpopuler: Melahirkan Secara Caesar, Masker Dua Lapis Tidak Bermanfaat?
"Mungkin sekitar satu atau dua minggu akan mendekati seperti ukuran sediakala. Kemudian juga dinding perut seorang wanita memang saat hamil akan sedikit membesar, ini juga akan berangsur lebih seperti sedia kala," jelas dokter Ivan.
Selain itu, menurut dokter Ivan, strech mark pada kulit perut menjadi perubahan yang paling ditakuti kebanyakan perempuan pasca melahirkan. Strech mark sulit dihindari terutama jika ada keturunan genetik yang juga mengalaminya.
Dokter Ivan mengatakan, perawatan kulit pasca melahirkan kemungkinan sekadar memudarkan flek strech mark. Perubahan kulit lainnya, bisa memperhelas flek hitam diwajah akibat perubahan hormon juga kerontokan rambut.
Terpenting juga, lanjut Ivan, mengenai produksi air susu ibu (ASI). Beberapa ibu akan mengalami kondisi produksi ASI berbeda.
"Kalau ASI terlalu sedikit ibunya bisa stres, kalau terlalu banyak dan tidak bisa mengaturnya, payudara tidak dikosongkan bisa membuat bengkak dan ibunya jadi demam," ucap Ivan.
Baca Juga: 10 Ciri-Ciri Ibu Hamil Mengalami Stres yang Perlu Diwaspadai
Karena itu, ia mengingatkan agar ibu harus bisa mengelola ASI dengan tetap juga menjaga kondisi payudara agar tidak lecet atau terlalu penuh ASI.