Suara.com - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Penny K. Lukito, memastikan jika vaksin Covid-19 AstraZeneca bisa disuntikkan kepada masyarakat berusia di atas 60 tahun atau lansia.
"Untuk vaksin AstraZeneca ini untuk usia 18 tahun ke atas, jadi bisa untuk lansia," ujar Penny dalam konferensi pers, Selasa (9/3/2021)
Penny mengatakan tidak ada perbedaan signifikan antara vaksin AstraZeneca dan vaksin Sinovac yang sudah lebih dulu digunakan di Indonesia.
Berdasarkan evaluasi BPOM dari data penelitian uji klinis AstraZeneca di tiga negara, Brasil, Inggris, dan Afrika Selatan, didapatkan efikasi sebesar 62,1 persen mampu menangkal Covid-19.
Baca Juga: Muhammadiyah Lakukan Kajian, Gerakan Vaksinasi COVID-19 Harus Jadi Ikhtiar
Vaksin hasil kerjasama perusahaan farmasi AstraZeneca dan Oxford University Inggris ini juga berhasil merangsang kadar antibodi sebanyak 32 kali pada subyek dewasa usia 18 hingga 60 tahun. Sedangkan pada usia di atas 60 tahun atau lansia antibodi meningkat 21 kali.
Antibodi ini didapatkan setelah 15 hari vaksin AstraZeneca dosis kedua disuntikkan, dan pemantauan subyek peserta uji klinis selama 2 bulan setelah mendapat dosis vaksin lengkap.
"Hal ini sesuai dengan persyaratan efikasi untuk penerimaan EUA yang ditetapkan oleh WHO yaitu minimal efikasi 50 persen," pungkas Penny.
Sementara itu, melalui program COVAX dari organisasi COVAX buatan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, Indonesia sudah kedatangan sebanyak 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca pada Senin (8/3/2021)
Kedatangan 1,1 juta dosis ini bagian dari 11,7 juta dosis vaksin AstraZeneca yang diterima Indonesia melalui program COVAX. Kedatangan 11,7 juta dosis ini sudah dimulai saat ini dan rencananya akan selesai pada Mei 2021.
Baca Juga: Vaksin AstraZeneca Diklaim Ampuh 100 Persen Cegah Kematian Akibat COVID-19
Tidak hanya itu 50 juta dosis vaksin lainnya akan tiba, melalui perjanjian bilateral antara Indonesia dan Inggris lewat AstraZeneca, dan terlepas dari program COVAX.