Suara.com - Seorang pasien virus corona Covid-19 meninggal dunia setelah ereksi selama 3 jam, akibat virus menyebabkan gumpalan darah di penisnya.
Pasien asal Ohio, Amerika Serikat yang berusia 69 tahun itu sempat dirawat di rumah sakit dan menggunakan alat bantu ventilator setelah tertular virus corona Covid-19.
Awalnya, pria itu menderita sesak napas dan peradangan sehingga dilarikan ke Rumah Sakit Miami Valley pada Agustus 2020 lalu.
Seorang dokter melalui tulisannya di The American Journal of Emergency Medicine dikutip dari The Sun, mengatakan kondisi pasien obesitas biasanya mulai memburuk setelah 10 hari menjalani perawatan medis.
Baca Juga: Virus Corona B117 Sudah Masuk 6 Provinsi di Indonesia, di Mana Saja?
Banyak pasien virus corona Covid-19 diminta melakukan posisi tengkurap untuk memperlambat kerusakan pernapasan akibat virus corona Covid-19.
Pria Ohio ini juga sempat melakukan posisi tersebut selama 12 jam sebelum meninggal dunia. Tapi, ia justru suka mengalami ereksi ketika berbalik badan.
Guna mencoba meredakan pembengkakan dan menghentikan ereksi, petugas medis pun mengompresnya menggunakan es batu.
Dokter mengompres penisnya menggunakan es batu selama 3 jam. Sampai akhirnya, mereka terpaksa mengeluarkan darah dari penis pria itu menggunakan jarum.
Pasien pun didiagnosis menderita priapisme aliran rendah, yaitu ketika darah terperangkap di ruang ereksi. Ereksinya tidak kembali, tapi sayangnya pasien meninggal dalam perawatan intensif setelah paru-parunya gagal.
Baca Juga: 6 Warga Indonesia Terinfeksi Virus Corona B117
Dokter mengatakan pria itu meninggal setelah priapisme menyebabkan gumpalan darah di penisnya akibat virus corona Covid-19.
Para ahli berpendapat bahwa penelitian mengenai hubungan antara virus corona Covid-19 dan trombus darah perlu dilakukan. Karena, kasus tersebut tergolong sangat jarang terjadi.
Tapi sebelumnya, ada pula pria asal Prancis yang mengalami ereksi selama 4 jam setelah terinfeksi virus corona Covid-19.
Pria asal Prancis itu juga sempat dirawat di rumah sakit akibat virus corona Covid-19 parah ketika mulai menderita priapisme. Petugas medis mengatakan itu disebabkan oleh darah yang terperangkap di penis, yang mereka keluarkan dan temukan penuh dengan gumpalan darah.
Saat itu dokter juga melakukan hal serupa yang mengeluarkan darah dari penis menggunakan jarum. Tapi, pria asal Prancis itu justru masih sehat sampai sekarang.
Dokter mengatakan pria dengan penyakit leukemia atau malaria berisiko mengalami hal serupa. Saat ini sudah sepertiga pasien virus corona yang mengalami pembekuan darah atau trombosis akibat virus tersebut.