Kemenkes Klaim Temuan Mutasi Virus B117 Berkat Penguatan 3T

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 08 Maret 2021 | 19:05 WIB
Kemenkes Klaim Temuan Mutasi Virus B117 Berkat Penguatan 3T
Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mutasi virus corona dikonfirmasi ditemukan di Indonesia pada Senin 1 Maret 2021 lalu. Belakangan diketahui bahwa mutasi virus corona itu merupakan B117 yang pertama ditemukan di Inggris.

Dalam keterangan yang diterima Suara.com, Senin, 8 Maret 2021, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, juru bicara vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, mengklaim bahwa temuan ini merupakan hasil dari penguatan 3T, terutama dari sisi testing dan tracing yaitu melalui peningkatan kegiatan pengurutan genom menyeluruh (Whole Genome Sequencing/WGS) serta penguatan kapasitas laboratorium untuk mendeteksi virus varian baru di seluruh Indonesia.

“Temuan ini menunjukkan kemampuan dan kapasitas dari laboratorium Balitbangkes Kemenkes dalam melakukan metode Whole Genome Sequencing (WGS),” ujarnya.

Lebih lanjut dr. Nadia mengatakan bahwa virus Corona adalah tipe virus RNA (ribonucleic acid) yang secara alami mudah mengalami mutasi dan mutasi memang merupakan kemampuan virus untuk bertahan hidup.

Ilustrasi virus corona, hidung, mimisan (Pixabay/mohamed_hassan)
Ilustrasi virus corona, hidung, mimisan (Pixabay/mohamed_hassan)

“Hingga saat ini, belum ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa virus mutasi Covid-19 ini lebih tinggi tingkat keganasannya dibanding virus Covi-19 yang ada sebelumnya, namun, beberapa penelitian di negara lain menunjukkan varian virus baru ini lebih cepat menular. Namun, kecepatan penularan mutasi virus tersebut tidak menyebabkan bertambah parahnya penyakit, namun penelitian terkait varian baru ini terus dilakukan,” ujar dr. Nadia.

dr. Nadia juga menambahkan bahwa vaksin yang digunakan dalam program vaksinasi COVID-19 yang saat ini sedang berjalan masih efektif untuk mencegah penularan mutasi virus.

“Para peneliti yang mendalami virus Corona B.1.1.7 mengonfirmasi bahwa efektivitas inokulasi terhadap virus masih ada di level yang bisa diterima sehingga sejauh ini belum mengganggu kinerja vaksin,” ucap dia.

Meskipun tingkat keganasan varian baru virus Covid-19 ini belum diketahui, namun dengan kemampuan penularan yang lebih tinggi, masyarakat diharapkan lebih waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, serta mensukseskan program vaksinasi COvid-19.

“Menjelang libur panjang akhir pekan ini, kami himbau dengan sangat masyarakat untuk menahan diri dan tidak bepergian dulu mengingat setelah libur panjang, umumnya terjadi peningkatan kasus positif Covid-19 dari kluster keluarga,” seru dr. Nadia.

Baca Juga: Sempat Positif Covid, Jenazah Dijemput Paksa Warga Probolinggo Jadi Negatif

Prof. Amin Subandrio dari Eijkman Institute for Molecular Biology mengatakan dua temuan kasus varian B.1.1.7 di Indonesia merupakan hasil temuan dari proses analisis WGS.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI