Suara.com - Saat sedang cemas banyak orang kesulitan untuk mengontrol diri. Tidak heran jika banyak yang meluapkannya dengan emosi.
Untuk itu penting untuk bisa selalu mengontrol diri. Seperti salah satunya dengan mendengarkan musik. Banyak yang beranggapan bahwa mendengarkan musik bisa meredakan cemas.
Tapi, benarkah anggapan tersebut? Ya, terapi mendengar musik dapat menenangkan kecemasan, meredakan rasa sakit, dan memberi pengalihan selama kemoterapi.
Melansir dari health.harvard, mendengarkan musik kepada pasien telah dikaitkan dengan hasil pembedahan yang baik. Dalam beberapa dekade terakhir, terapi musik telah memainkan peran yang semakin meningkat dalam aspek penyembuhan.
Baca Juga: Omzet Pengrajin Alat Musik Batok Kelapa di Jembrana Anjlok Selama COVID-19
Pengetahuan ini digabungkan dengan berbagai macam gaya musik untuk menemukan jenis tertentu, yang dapat membantu melalui sesi rehabilitasi fisik dan membimbing untuk meditasi.
Holly Chartrand, seorang terapis musik di Rumah Sakit Umum Massachusetts, ia menggunakan musik untuk mendukung orang lain, sebagaimana musik telah mendukungnya sepanjang hidupnya.
"Bagian favorit dari pekerjaan saya adalah melihat seberapa besar pengaruh musik terhadap seseorang yang sedang tidak baik-baik saja," ungkapnya.
Penelitian menemukan bahwa terapi musik lebih dari sekedar kesenangan semata. Melainkan dapat meningkatkan hasil medis dan kualitas hidup seseorang.
Tidak hanya itu, mendengarkan musik dapat mengurangi kecemasan yang terkait dengan kemoterapi dan radioterapi. Juga dapat meredakan mual dan muntah bagi pasien yang menjalani kemoterapi kanker.
Baca Juga: Vidi Aldiano Remix Lagu Gadis Genit di Aplikasi Resso
Terapi mendengar musik juga baik untuk terapi fisik dan rehabilitasi. Hal ini disampaikan, analisis tahun 2011 dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa terapi musik dapat meningkatkan fungsi fisik, psikologis, kognitif, dan emosional seseorang selama program rehabilitas.
Selain itu, terapi mendengar musik juga mampu meredakan nyeri, meringankan depresi, juga mengurangi penggunaan obat nyeri. Dan memberi kualitas hidup bagi seseorang yang mengidap demensia, yang dapat membantu membangkitkan ingatan, mengurangi agitasi, membantu komunikasi, dan meningkatkan daya fisik.