Suara.com - Banyak perdebatan soal melahirkan secara caesar atau normal. Banyak yang memiliki pendapat bahwa melahirkan secara caesar lebih mudah karena tidak terasa sakit, padahal faktanya berkata lain. Ini dia fakta, manfaat, dan efek samping melahirkan secara Caesar yang perlu Anda ketahui!
Yang juga perlu Anda ketahui adalah soal kontroversi penggunaan masker dua lapis yang belakangan anjurannya ramai beredar di media sosial. Benarkah pakai masker dua lapis bermanfaat untuk mengurangi risiko penularan Covid-19?
Cek berita selengkapnya di bawah ini!
1. Fakta, Manfaat, dan Efek Samping Melahirkan Secara Caesar
Baca Juga: Keajaiban! Wanita Ini Lahirkan Bayi Kembar saat Koma karena Derita Covid-19
Melahirkan secara caesar atau normal, seorang ibu tetaplah seorang ibu. Sayangnya, banyak sekali perdebatan mengenai hal ini. Banyak yang memiliki pendapat bahwa melahirkan secara caesar lebih mudah karena tidak terasa sakit, padahal faktanya berkata lain.
Operasi Caesar dilakukan pada ibu hamil yang secara medis memiliki risiko tinggi jika melahirkan pervaginam atau normal. Berikut adalah fakta, manfaat, dan efek samping melahirkan secara Caesar yang perlu Anda ketahui.
2. Penelitian Jepang: Masker Dua Lapis Tak Menambah Efek Perlindungan Covid-19
Penggunaan masker menjadi cara paling efektif melindungi diri dari infeksi Covid-19 ketika pergi ke luar rumah.
Baca Juga: Studi: Bersalin Secara Caesar Tingkatkan Risiko Anak Terlahir Idap Asma
Belakangan, anjuran untuk menggunakan dua lapis masker ramai beredar di media sosial, untuk mengurangi risiko penularan. Namun, apakah benar begitu?
3. Rambut Rontok Jadi Dampak Jangka Panjang COVID-19? Begini Kata Penelitian
Bahaya infeksi Covid-19 bukan hanya risiko dirawat di rumah sakit hingga kematian. Penelitian terbaru menunjukkan pasien COVID-19 terus mengalami komplikasi dan dampak jangka panjang setelah sembuh.
Menurut sebuah penelitian baru-baru ini, beberapa penyintas COVID-19 telah melaporkan kerontokan rambut sebagai salah satu efek jangka panjang dari SARs-COV-2.
4. Bisakah Terjadi Kehamilan saat Menstruasi, Ini Kata Ahli!
Pada dasarnya, hubungan seks ketika menstruasi memang tidak disarankan karena bisa menularkan penyakit. Tapi, masih ada banyak mitos seputar hubungan seks dan reproduksi yang perlu diluruskan.
Salah satunya, banyak orang berpikir kalau seseorang tidak akan bisa hamil jika berhubungan seks ketika menstruasi. Hubungan tentang seks ketika menstruasi dan reproduksi inilah yang seharusnya dipahami, baik ketika Anda ingin hamil atau tidak.
5. Studi: Ekstrak Teh Hijau Baik Bagi Anak-anak Pengidap Down Syndrome
Sebuah studi yang diterbitkan Nature Scientific Reports menunjukkan, antioksidan teh hijau dapat membantu anak-anak, terutama pada pengidap sindroma down atau down syndrome.
Dilansir Healthshots, teh yang dikenal lewat sifat antioksidannya, dapat membantu perkembangan wajah anak-anak pengidap down syndrome.