Studi: Stabilitas Karir Berisiko Pengaruhi Kesehatan Mental Pekerja Muda

Minggu, 07 Maret 2021 | 11:59 WIB
Studi: Stabilitas Karir Berisiko Pengaruhi Kesehatan Mental Pekerja Muda
ilustrasi stres bekerja. (Pexels/Moose Photos)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Temuan studi baru yang dilakukan oleh para peneliti dari Center for Research in Occupational Health menunjukkan bahwa ketidakstabilan pekerjaan di masa muda berisiko tingkatkan masalah kesehatan mental. Studi ini telah diterbitkan pada jurnal BMJ Open.

Melansir dari Healthshots, studi ini mengevaluasi hubungan antara awal kehidupan kerja dengan gangguan mental di masa depan. Studi ini didasarkan pada karyawan berusia antara 18 hingga 28 tahun yang merupakan penduduk di Catalonia

“Ini adalah pendekatan baru yang mengevaluasi bagaimana transisi antara jenis kontrak kerja, situasi pekerjaan atau pengangguran, dan periode tanpa jaminan sosial dapat mempengaruhi evolusi kesehatan mental pada populasi pekerja muda yang memasuki pasar tenaga kerja," kata Monica Ubalde-Lopez, koordinator studi.

Amaya Ayala-Garcia, penulis pertama artikel tersebut, mengatakan bahwa untuk mengevaluasi stabilitas pekerjaan, mereka menerapkan teknik statistik yang dengan mengidentifikasi empat pola partisipasi berbeda dalam pasar tenaga kerja.

Baca Juga: Milyaran Orang Diprediksi akan Kena Gangguan Pendengaran di 2050, Kok Bisa?

Keempat pola tersebut adalah peserta dengan pekerjaan tetap yang stabil, stabilitas kerja bertahap seperti penurunan jumlah transisi antara kontrak sementara dan kurangnya cakupan jaminan menuju kontrak permanen, pekerjaan tidak stabil dengan berbagai jenis kontrak, dan awal masuk ke pasar kerja.

“Untuk mendekati tingkat keparahan gangguan jiwa, kami mengukur kemunculan gangguan mental selama tiga tahun,” tambahnya.

Ilustrasi Bekerja (Pixabay/Free-Photos)
Ilustrasi Bekerja (Pixabay/Free-Photos)

Penulis artikel tersebut mencatat bahwa orang-orang dengan kehidupan kerja yang lebih stabil memiliki kesehatan mental yang lebih baik. Mereka juga mencatat bahwa bekerja di perusahaan besar pada awal kehidupan kerja dikaitkan dengan kesehatan mental yang lebih baik pula di kemudian hari.

“Hasil kami menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja yang tidak stabil mungkin membentuk kesehatan mental masa depan dari populasi pekerja muda. Oleh karena itu, kebijakan kesehatan masyarakat di masa depan harus mengatasi masalah ini untuk mencegah gangguan kesehatan mental dalam jangka panjang,” simpul para peneliti.

Baca Juga: Penghasilan Tinggi Tingkatkan Percaya Diri, Tapi Tak Pengaruhi Toleransi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI