Suara.com - Tali pusar merupakan jaringan penghubung antara bayi dan plasenta atau ari-ari, organ penyalur makanan dari ibu ke bayi saat di dalam kandungan.
Anak baru yang lahir biasanya memiliki tali pusar yang masih menempel, hingga nanti terlepas dengan sendirinya.
Lalu bagaimana cara orangtua menangani tali pusar agar tidak infeksi?
Dokter Spesialis Anak, dr. Mesty Ariotedjo, Sp. A mengatakan tidak perlu diberikan obat apapun pada tali pusar anak yang belum terlepas.
Baca Juga: 5 Hal Ini Harus Dihindari Saat Memandikan Bayi Baru Lahir
"Kemudian yang kedua, untuk tali pusat dari rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), tidak perlu diberikan apapun. Jadi hanya dibiarkan mengering," ujar dr. Mesty dalam acara Gathering Hansaplast, Sabtu (6/3/2021).
Memastikan tali pusar mengering dengan sendirinya sampai akhirnya ia puput atau lepas adalah hal terpenting untuk mencegah infeksi pada tali pusar.
"Yang terkadang suka lupa adalah, orangtua lupa menurunkan popoknya. Jadi popoknya itu harus dilipat ke bawah, jadi tali pusarnya tetap kering," papar dr. Mesty.
Tidak perlu memberikan obat seperti alkohol atau bahkan antiseptik, dengan dalih mengobati tali pusar, karena dengan begitu akan semakin lama tali pusar mengering dan sulit untuk puput.
"Jadi tidak perlu diberikan apapun, tapi dipastikan tetap kering," imbuhnya.
Baca Juga: Bayi Usia Satu Hari Dibuang di Tempat Sampah, Berbalut Tali Pusar
Perlu diingat juga, mencegah tali pusar basah proses pemandian bayi juga harus sangat diperhatikan. Seperti jangan biarkan bayi mandi dengan cara direndam, sebelum tali pusar puput.
"Tetapi hanya dielap dengan kain basah yang hangat atau dengan shower bagian lainnya. Sehingga tali pusarnya tidak lembab dan basah, sehingga tidak terjadi infeksi sekunder," pungkas dr. Mesty.