Suara.com - Seorang bayi berusia 17 bulan secara tidak sengaja menelan baterai kancing. Tanpa diketahui orang tuanya, baterai itu pun menyebabkan lubang di kerongkongan dan membuatnya meninggal pada Desember tahun lalu.
Sebelum diketahui kondisinya, bayi bernama Reese ini mengalami mengi. Namun, sang ibu, Trista Hamsmith, mengira putrinya itu menderita batuk parah.
Trista, dari Texas, pun membawa Reese ke dokter anak. Batita ini didiagnosis flu parah.
Tak lama sepulangnya dari rumah sakit Trista menyadari baterai remote control menghilang. Di sinilah sang ibu mulai panik dan langsung membawa putrinya ke rumah sakit.
Baca Juga: Susah Menelan, Kerongkongan Pria Ini Ternyata Terganjal Benda Tak Terduga
Reese dibawa ke ruang gawat darurat dan dokter mendapati baterai kancing kecil berada di tenggorokan bayi malang tersebut.
"Dokter melakukan rontgen dan memastikan bahwa baterai ada di tenggorokan dan mereka melakukan operasi darurat untuk mengeluarkannya," tutur Trista, dilansir The Sun.
Secara umum, baterai yang tertelan dapat menyebabkan reaksi kimia mematikan di tubuh. Baterai bereaksi dengan air liur dan menyebabkan penumpukan soda kaustik, ini akan 'memakan' daging seperti asam segera setelah ditelan.
Setelah dioperasi dan menginap di rumah sakit selama beberapa saat Reese dipulangkan. Namun, ternyata kondisinya makin memburuk.
"Kami menemukan baterai telah membentuk fistula, yang seperti lorong. Ada lubang yang menembus trakea dan esofagusnya," sambung Trista.
Baca Juga: Kesulitan Minum dan Menelan, Ternyata Ada AirPod di Kerongkongan Pria Ini
Ia melanjutkan, lubang ini memungkinkan udara, makan dan minuman, masuk ke tempat yang tidak seharusnya. Dokter pun memasang gastronomi pada lubang tersebut dan ventilator untuk mendukung sistem pernapasannya.
Pada awal Desember Reese kembali dioperasi untuk memperbaiki fistula.
Beberapa minggu setelahnya dokter melepas ventilator. Namun, kondisinya memburuk hingga dokter harus memasang trakeostomi, yakni memasukkan selang ke dalam tenggorokan untuk membantu pernapasan.
Tiga hari setelah prosedur tersebut, tepatnya pada 17 Desember 2020, Reese pun meninggal dunia.
Sekarang, Trista membagikan kisahnya ini melakui Facebook dan mendirikan organisasi Reese's Purpose. Tujuannya untuk menyadarkan pada orang tua akan bahaya baterai kancing.
"Kami harus melakukan segala hal yang kami bisa untuk menyampaikan informasi ini kepada orang tua dan mendesak industri untuk membuat perubahan terhadap produknya guna melindungi anak-anak," tulis Trista dalam halaman Facebook Pray for Reese Hamsmith.