Suara.com - Banyak orang menyukai cokelat karena rasa dan manfaatnya setelah dikonsumsi, yakni mulai dari meningkatkan fungsi otak hingga mengurangi kolesterol.
Selain itu, makanan manis pahit ini dianggap bertindak sebagai pengganti seks karena sama-sama memiliki tingkat memuaskan yang sama.
Satu teori mengatakan bahwa cokelat memiliki efek serupa pada bahan kimia yang memengaruhi mood di otak, yakni dopamin serta serotonin.
Hormon tersebut umumnya akan dilepaskan selama seseorang merasa bergairah, lapor The Sun.
Baca Juga: Meski Tak Semua, Wanita Berbulu Lebat Mungkin Memang Berhasrat Seks Tinggi
Teori ini berdasarkan analisis terhadap 723 orang tentang kebiasaan makan dan kelincah di ranjang.
Secara keseluruhan, wanita akan makan cokelat dengan rerata 2,5 kali seminggu. Beberapa di antaranya memakannya lebih dari lima kali.
Sedangkan pria rerata haya makan 1,8 kali seminggu.
Ketertarikan pada seks dinilai dari nol, yang artinya tidak ada minat sama sekali hingga 10, yang artinya mereka sangat menyukai hubungan intim tersebut.
Wanita mencetak rata-rata nilai 5,7, sementara pria lebih tinggi yakni 7,4.
Baca Juga: Pria Ini Pilih Tunangan dengan Boneka Seks karena 'Tak Pernah Menuntut'
"Wanita yang makan cokelat lebih sering mengatakan kurang tertarik pada seks," tulis peneliti studi Beatrice Golomb dari Universitas California San Diego, ia menerbitkan studi ini dalam jurnal Cureus.
Menurutnya, methadone di dalam coklat dapat mendorong replikasi kepuasan dan kenikmatan seks. Singkatnya, cokelat mungkin merangsang seks atau mensimulasikannya," tandasnya.