Fakta Lengkap Down Syndrome: Jenis, Gejala, dan Penanganan

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 05 Maret 2021 | 15:23 WIB
Fakta Lengkap Down Syndrome: Jenis, Gejala, dan Penanganan
Ilustrasi anak down syndrome. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Down Syndrome alias sindroma Down merupakan suatu kondisi di mana seseorang dilahirkan dengan kromosom ekstra di dalam tubuhnya.

Melansir Healthline, hal ini yang menyebabkan keterlambatan dan kecacatan pada perkemabangan fisik dan mental orang tersebut.

Down Syndrome biasa terjadi karena keturunan gen yang dibawa dari orang tua. Kromosom yang dibawa sel bayi seharusnya 23 pasang. Namun pada kasus down syndrome, bayi lahir dengan jumlah kromosom lebih banyak.

Menurut National Down Syndrome Society (NDSS), sekitar 1 dari 700 bayi di Amerika Serikat lahir dengan Down Syndrome.

Baca Juga: Haru! Cara Lembut Kakak Bujuk Adiknya yang Tak Memberi Izin Menikah

Dilansir dari Heatlhline, kondisi Down Syndrome terbagi menjadi tiga jenis, di antaranya:

1. Trisomi 21

Kondisi ini terjadi karenan adanya salinan ekstra kromosom 21 pada setiap sel. Jenis Down Syndrome ini, yang paling umum dialami banyak orang.

2. Mosaikisme

Mosaikisme terjadi ketika seorang anak lahir dengan kromosom ekstra, tetapi tidak di semua selnya. Orang dengan Down Syndrome jenis ini, biasanya memiliki gejala yang lebih sedikut dibandingkan dengan trisomi 21.

Baca Juga: Salut, Pria Down Syndrome Ini Sanggup Selesaikan Ironman Triathlon

3. Translokasi

Jenis Down Syndrome ini, seseorang akan memiliki bagian ekstra dari kromosom 21. Biasanya total kromosom yang ada yaitu 46. Namun, pada Down Syndrome jenis ini, salah satunya akan memiliki tambahan kromosom 21.

Faktor Risiko Down Syndrome

Down Syndrome bisa terjadi pada siapa saja. Namun, biasanya Down Syndrome terjadi kepada seorang wanita melahirkan yang lebih tua.

Menurut CDC, ibu berusia 35 tahun ke atas lebih cenderung memiliki bayi dengan Down Syndrome daripada ibu yang lebih muda.

Di samping itu, penelitian menunjukkan, usia ayah juga berpengaruh. Satu studi tahun 2003 menemukan, ayah yang berusia di atas 40 tahun memiliki peluang dua kali lipat untuk memiliki anak dengan Down Syndrome.

Gejala Down Syndrome

Seseorang yang mengalami Down Syndrome dapat terlihat dari berbagai gejala yang dialami. Biasanya gejala ini dapat terlihat sejak bayi. Gejala-gejala tersebut antara lain:

  • Memiliki wajah datar
  • Kepala dan telinga kecil
  • Leher pendek
  • Mata melihat ke atas
  • Telinga berbentuk atipikal
  • Tonus (kekuatan otot) yang buruk

Selain dari fisik yang dapat terlihat, anak dengan Down Syndrome dapat dilihat berdasakan perkembangan mental dan sosial. Beberapa gejala tersebut di antaranya:

  • Perilaku impulsif
  • Kemampuan menilai yang buruk
  • Sulit memberikan perhatian
  • Kemampuan belajar lambat

Tidak hanya itu, penderita Down Syndrome juga mengalami berbagai komplikasi penyakit lainnya.

Komplikasi tersebut seperti cacat jantung bawaan, gangguan pendengaran, pengelihatan yang buruk, leukimia, demensia, dan berbagai penyakit lainnya.

Seseorang yang mengalami Down Syndrome tidak memiliki obat khusus yang diberikan. Biasanya, untuk mengurangi gejala, akan dilakukan pendidikan khusus untuk penderita Down Syndrome.

Pendidikan khusus yang dilakukan biasanya melatih kemampuan sensorik, motorik, bahasa, kognitif, dan keterampilan sosial. (Fajar Ramadhan)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI